Senin, 28 Maret 2011

Dengarkan ceritaku!
Aku punya seorang teman, eh… teman atau adik, terserah! Toh jarak usia tidak begitu jauh.

Awalnya aku tidak begitu respek dengan sikapnya yang kunilai “awut-awutan”
Rambut agak “terjuntai” panjang, pake kaos (seharusnya laki-laki kalo ke kampus pake kemeja), jeans belel….,
Pokoknya dalam penglihatanku itu bukan ukuran  rapi!

Tidakpun untuk saling bertegur sapa saat bertemu  dikoridor, meski banyak juga mata kuliah kami yang sama (sekelas).
Dia sibuk dengan dunianya, aku sibuk dengan teori dualisme cahayaku ( lah! Jadi ingat ujian ANFISKIM)

Bagaimana cara menuturkan ini?.
 malah jadi bingung….!

Intinya selama ini interaksi kami amat minimalis

Mungkin memang aku telah berburuk sangka (na’udzubillah)
Tak dinyana….
Beberapa waktu lalu kami dapat praktikum satu kelompok
Dalam hati jujur aku sedikit kecewa
Pasalnya telah terlebih dahulu membayangkan kalau si Mr X ini bakal cuci tangan tahu beres
Ternyata…….

Astagfirullah….!!!
Beliau sosok yang santun adanya
Jika bertanya, “ apa lagi yang mau kita kerjakan kak?.”
Atau menawarkan diri, “ kak biar saya saja yang ngeprint, saya ada printer dirumah.”
Ketika ternyata printernya tak dapat beroperasi dengan halus ia minta maaf,
 “ maaf kak printernya nggak bisa  dipake, saya sepertinya nggak bisa ngeprint tugas kita.”

Masya Allah……..

Di sela-sela praktikum kami sering berdiskusi…
Tentang pembinaan mahasiswa baru, tentang cinta orang tua, tentang kemandirian, tentang gaya hidup, tentang masa lalu, atau yang lain.
“ mau nggak jadi presiden mahasiswa?.” tanyaku penuh selidik.
“ nggak ah kak.”
“ kenapa?.” Keningku berkerut
“ saya orangnya langsung-langsung kak. Kalau saya nggak suka sama sesuatu, orang misalnya, saya akan langsung bilang. Tapi abis itu perasaan dihati plong, nggak ada kerasa apa-apa lagi.”
“ oh gitu ya…. emang nggak semua orang bisa di gituin! Kan beberapa sifat teman ada yang sensitif, melankolis, dan gampang tersinggung jika diberi tahu.” Argumenku bergulir.
“ iya, makanya nggak tertarik jadi presiden mahasiswa.”
“ kakak jadi ingat Abu Dzar Al Ghifary,  tahu?.”
“ nggak.” Jawabnya seraya menggeleng
“ nggak tahu ya, terkenal banget sabda Rasul, Allah telah mengGhaffar suku Ghifar, Allah telah mengampuni suku ghifar karena Abu Dzar membawa penduduk kampungnya untuk berbai’at pada Rasulullah. Yah…. Coba cari bukunya trus baca!. Abu dzar tuh nggak tahan kalo liat kebatilan. Orangnya langsung-langsung!. Langsung beraksi memberantasnya.”
Beliau mengangguk-angguk……

“ moga-moga besok nggak ujan.” Doanya penuh harap ( tema pembicaraan berubah)
“ kenapa?, hujan adalah rahmat Tuhan.” ujarku meniru puisi hujan di buku SD dulu.
“ soalnya mau pulang kampung kak. ”
“ kok kampungan sih! hehehe.” Ucapku bercanda.
“ soalnya ada usaha di kampung kak, buka reparasi komputer, jadi saya pulang tiap libur.”
Aku kembali terkejut sampai jungkir balik (maksud?!)
“ punya penghasilan sendiri ya! mandiri berdikari. Mantap!. Seharusnya emang gitu, kita jangan terlalu membebani ortu. Apalagi kalo adik kita banyak!.”
“ ya kak, lumayanlah untuk tambah-tambah uang jajan.”

Redaksional  percakapan kami mungkin tidak sepenuhnya seperti diatas, tapi….
Kurang lebih demikian.
Jika Allah tidak menakdirkan kami satu kelompok praktikum, mungkin aku tetap memikirkan hal yang sedemikian sehingga terhadapnya. (Thanks God!)
Don’t judge people from the cover…
Absolutely, it’s true

Kelamnya rona wajah tak berarti kelam pula rona di hati
Bisa saja hatinya penuh cahaya
Tapi…
Dilingkupi ketawadluan…

Tidak seperti kebanyakan orang
Memaksa agar wajahnya bercahaya ( musti pake whitening agent, pelembab, bedak dua ton…. …..bercanda!)

Dengan rendah hati mungkin ia ingin mengatakan bahwa,
“ ini gue yang sebenarnya!.”
So…
Nggak perlu bohong
Menunjukkan apa adanya saya
Saya hanya seorang ini..
Hanya mampu segini…
Dengan keterbatasan ini, ini, ini….

Moga beliau jadi Abu Dzar abad ini
Yang  tak tahan melihat kekumuhan negeri
Yang langsung geram dengan kesewenang-wenangan
Yang langsung beraksi membasmi kemunafikan
Amin…. Ya Gaffururrahim ….


Selasa, 22 Maret 2011


 ADA ANAK BERTANYA PADA BAPAKNYA….


Saat mengambil titipan es mambo ( usaha ibu) di warung bersama ayah, aku pernah bertanya,
 “ Yah, Allah tuh memang ada yo yah?.”
 " Ya ada lah! Kalau tidak, mana mungkin kita ada di dunia.” Jawab ayah sembari mengemudikan motor.
“ Yah, tapi kenapa Allah tidak bisa dilihat?.”
“ Ya…. coba yona lihat angin, bisa di lihat tidak?, Cuma bisa dirasakan dan dilihat tandanya. Kalau daun goyang berarti ada angin…!!!  Allah memang tidak bisa kita lihat, tapi bisa kita rasakan dan kita saksikan tanda-tandaNya.”
Untuk anak berusia 12 tahun itu merupakan jawaban mengagumkan….

“ Yah….., semakin na besar, semakin na rasakan adanya Allah
  dan…
  semakin jelas na lihat tanda-tanda kebesaranNya.”

(Wisma Muthi’ah, 2nd floor, 220311)

Minggu, 20 Maret 2011


Setiap praktikum farmaseutika atau yang berhubungan dengan seni meracik obat, aku selalu diingatkan dengan kenangan manis beberapa waktu lampau….
Waktu masih berseragam putih-biru SMF dulu, menjadi kebiasaan menggerus lumpang untuk meracik sediaan. Setiap minggu 3 kali praktikum resep, sekali praktikum kimia dan farmakognosi….
Jadi ingin menceritakan mereka yang “jago” di lab….

Amelia herlina, nona ini kalo membuat sediaan ligat abis. Pernah aku bertanya,
“ zatnya nggak ditimbang mel?”.
“ Ditimbanglah uni.” Protesnya.
Salut buat amel yang senantiasa selesai paling cepat, 4 resep untuk 2 jam…ckckckc… !!!
Sekarang beliau hang out dari dunia kefarmasian, setelah bekerja setahun di apotek dan ikut bimbel intensif akhirnya melabuhkan diri ke FKIP Jurusan Kimia Universitas Bengkulu.
Aku sempat protes juga dengan keputusannya waktu itu…
“ kan sayang mel…”
Tapi tampaknya beliau istiqomah dengan ikhtiarnya.
Berita mengejutkan akhirnya datang.
Amel terpilih menjadi Duta Propinsi Bengkulu…
Keliling Indonesia untuk mengenalkan seni dan budaya Bengkulu…. ( kalo urusan ini irinya hati minta ampunnn…).
Pernah suatu kali (masa lampau sekali…) amel SMS sesuatu yang diakhir SMS itu ada kata “ ganbatte kudasai!”,
Saking polosnya aku cari arti kata itu dalam kamus inggris-indonesia, tapi nggak ketemu…( ya iyalah…!! Wong itu bahasa jepang).
Amel jipon holic, cita-citanya ingin menempuh negeri sakura dan para ninja itu.
Yups… ganbatte amel…!!
Moga berhasil dirimu selalu.

Gina Lestari…. Sebelum ujian teori maupun praktikum, ukhtyi satu ini hobi cuap-cuap dulu. Daya hafalnya tinggi, orangnya tekun, gigih, pantang menyerah, tidak sombong, rela berbagi, pandai memasak, gemar mencuci, hobi menjahit..( lengkaplah sudah kebohonganku… hehehe!)
Dari Bengkulu Selatan ia merantau ke Kota Bengkulu… Sebuah perjuangan yang besar bagi gadis belia yang baru lulus SMP.
Persis lengket dalam memoriku bagaimana gina berjuang untuk menutup rapi auratnya ketika kami kelas 2.
Awalnya cuma iseng ikut BASIF (Bina Akidah Siswa Islam Farmasi), kalo di SMA namanya ROHIS!.
Dengan telaten mbak-mbak mentor menyugukan siraman ilmu agama.
Tidak ada paksaan, tidak ada instruksi, tidak ada salah menyalahkan….
Gina memutuskan berjilbab rapi…!!!
Selepas SMF, gina memutuskan merantau lebih jauh lagi…
Jakarta…!!!
Konon katanya gemerlap.
Tapi tekadnya tetap bulat bagai telur.
Mendaftar dan diterima di Fakultas MIPA Jurusan Farmasi Universitas HAMKA.
Jadi ingat dulu,
Ketika dia tahu aku dan amel gagal SPMB dan Ujian Masuk kelas mandiri di farmasi Unand,
Beberapa hari sebelum pendaftaran UHAMKA tutup gina sms,
“ yona daftarlah di HAMKA, sini aku urus! Kirimkan aja ijazah. Kamu nggak usah Tes udah di terima.”
Aku jawab…
“ na mau negeri gin, kalo swasta MAHAL. Na jg gak mau sekolah di Jakrta. Maunya cm padang. Biarlh tnggu thun depan. Kan bisa krja dl. Kenapa sih, gina takut kali na gak kuliah tahun ini?.”
Gina balas lagi…
“ aku kan peduli sm kalian. Mana senang hatiQ liat kwn aku ndak jd lanjut kul. Fikirkan lg yo!.”
Jadi terharu…
Bahkan untuk masa depan orang lain masih beliau fikirkan…
Sekarang Gina udah mau jadi sarjana. Only one semester again!.
Pernah aku ajak wisuda bareng aja.
Dengan sewot dia bilang..
“ Ngggaaaakkkkkk…..!!! nunggu kamu lama!.”
Hihihihi…..
Kita punya jalan masing-masing gin!
Ingat selalu pesan na ya!
“ jemo manna harus jadi orang sukses!”

Yupita Dewi. Nambe wahid foreve……
Dari kelas satu sampai kelas tiga
dari kami sekelas sampai pisah kelas
yupi tetap mendulang prestasi terbaik… entah kimia, ilmu resep, UUK, farmakologi, farmakognosi, tetap menyambanginya dengan nilai nyaris sempurna.
Suatu kali kepsek menasihati kami,
“ kenapa sih kalian nggak ada yang bisa menandingi yupita, makan sama-sama nasi, waktu sama 24 jam, diajar oleh guru yang sama…. Belajarlah lagi yang rajin!.”
Ya nggak papa lah buk, kita kan ngalah sama yupi….. hehe….!!!
Kenangan yang kuingat,
Yupi pernah ngasih hadiah sandal pas aku milad
Makasih pi….. sekarang sandalnya dah putus, milad besok beliin lagi yah!!! (maksud??)
yupi sosok yang melankolis, mudah terharu, mudah meneteskan air mata…. (nggak papa pi, nangis itu menyehatkan!)
sekarang…
Yupi telah jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Tempat kerjanya jauh, sejam perjalanan…
Kerja menggunakan motor dan mengendarainya sendiri
Kemarin terakhir ketemu, beliau kecelakaan karena menghindari anjing yang menyeberang sembarangan di jalan raya……
Sabar ya pi…!!!!
Pesan na…
Jadilah pegawai yang berbudi pekerti luhur!.
Melayani masyarakat dengan sepenuh hati….

Candra saputra…
“yona, liat jas lab aku, bersihkan?, rapi dan putih!!!.”
Satu saja sebenarnya yang aku ingat dari seorang candra
Beliau selalu pamer dengan ke‘kinclong’an jas labornya.
Kami yang praktikum seminggu lima kali acap tak memerhatikan kebersihan jas lab.
Setelah praktikum jas lab langsung dimasukkan ke tas, tak peduli dilipat atau tidak
Alhasil
Keesokan harinya jas lab kusut masai…
Belum lagi jika jas itu tertumpah senyawa kimia ketika praktikum kimia…
Peduli amat!!!
Mau warnanya berubah kuning, merah, ungu, coklat….
Kadang ada juga yang jas labnya dicuci setahun sekali…
Hehehe… mungkinkah itu aku?
“ emang kayak mana bisa jas lab kamu bersih terus?, kita kan praktikum tiap hari?...” tanyaku suatu ketika.
“ abis praktikum, sorenya atau maghrib aku cuci, paginya disetrika…”
OOOOoooooo….. aku ber-O panjang
Bukan hanya jas lab…
Sepatu, baju, kaos kaki, senantiasa terlihat bersih…
Candra sekarang kuliah di UHAMKA juga, sama kayak gina!!!... tapi angkatan 08….
Jangan putus asa can….!
Senatiasa hadirkan yang terbaik!....

Baru 4 ya!
Banyak lagi sebenarnya yang terkenang….
Tapi, lain waktu moga bisa dibagi….

Oh ya…
Satu orang lagi!!!
Satu orang…
Bukan siswa seperti kami
Tapi
Guru tercinta yang telah mengajar kami ilmu resep waktu kelas 3!
Ingat sekali, waktu itu bu noprin mengajarkan beberapa materi tablet dan obat suntik ( sediaan steril).
Semester kemarin aku mengambil mata kuliah steril
Yang teringat kala praktikum adalah beliau
“ oh ini dulu kan yang di ajar bu noprin…. Ini juga…ini juga…” fikirku
Tapi…
Beberapa hari setelah aku ujian praktikum steril…
Aku dapat info dari adik
Ada guru SMF yang meninggal…
Sedih sekali rasanya…
Ibu Noprin meninggal karena sakit…

Bu..
Semoga bahagia kiranya disana…
Ilmu yang ibu beri pada kami
Moga jadi amal jariyah….
Dan…
Terima kasih atas segala kenangan indah kita…
(2¬¬¬nd floor, wisma muthi’ah: 190311)

Sabtu, 12 Maret 2011

Lelah itu menyapa lagi….


Hati itu senantiasa dirundung murung.
Banyak perkara kecil yang tak bisa kuatasi dengan kemampuanku sendiri.
Acap saja ketidakpuasan berayun diranting kalbu, bergoyanglah daun cemburu, berpolah seakan ialah yang paling butuh perhatian, paling harus dimengerti.

Tuhanku mengirimkan ujian yang membuatku begitu lena.
Tuhanku menghadiahi semburat rona di celah jiwa.
Tuhanku menyapa relung hati dengan sentuhan yang belum bisa ku terka.

Citaku itu membumbung tinggi.
Memecah angkasa, membelah samudra, menyibak cahaya mentari merah.

Harapku jauh menyapa lentera, membentang dipuncak tertinggi, menggenang menganak sungai, merekah menyusup cinta.

Setiang optimis belum cukup runtuhkan sejengkal rasa rendah diri. Segunung kerja keras sering kalah bersaing dengan setetes sifat sombong.

Jiwa berperang melawan nafsu. Bergelora ia dalam jihad yang tak akan pernah padam.

Penat yang tak untuk dinikmati, pedih yang tak boleh dirasakan.

Sedang nafsu penuh semangat membungkam arti kesucian, menodai makna ketuhanan, mencaci maki harga diri.

Ada apa dengan hidup ini?, terkadang sering saja manusia sepertiku mundur tanpa terlebih dahulu maju, kalah sebelum berangkat perang, menjadi pengecut, mengharap yang aman-aman saja, menanti kesenangan semata, menunggu-nuggu keuntungan tak terduga.

Tak biasa melangkah menatap lawan, berlari mengejar menang, merangkak meraih kehormatan!!!.

Tak biasa bertetes peluh, berlumur darah nan harum.
Tak biasa menentang maksiat, menghalau penghianat, menghancurkan kebatilan.

Ya… karena kita tak terbiasa menjadi pemenang. Kita puas sebagai penonton saja. Melihat kehancuran di depan mata seperti menikmati sinetron miniseri di televisi.

Maka nikmatilah masamu kini. Biar Allah yang tentukan posisimu sebagai pemenang atau pecundang.

Jangan pernah berharap nilai A dari manusia yang acap alpa. Karena mereka tak berhak menilai seperti apa dan bagaimana kita yang sesungguhnya.

wallahualam bissawab....
Beda usia jauh….
5 tahun….!!!
Tapi tetap saja apa yang kulakukan, kelak suatu hari akan di lakoninya juga.
“Kalian kembar ya?.” Tanya seseorang yang baru dikenal.
Kami menggeleng.
Wajar saja orang itu bilang begitu…
Wajahnya hasil plagiat wajahku… mirip maksudnya!!!
Namanyapun hasil editan dari namaku, Cuma ujungnya aja diganti dikit, yona jadi yoni…..
Entah mengapa ibu ayah berfikir demikian.
Atau memang sunatullahnya saudara kandung itu cenderung memiliki banyak kesamaan.
Kami disekolahkan di tempat yang sama.
Di ajar oleh guru yang 80% sama.
SD N 87 Bengkulu….
SMP N 5 Bengkulu…. Dan yang terakhir
SMF Bhakti Nusa…
Konon dia juga akan menyusulku di Universitas yang sama….
“Kalo bisa jangan deh!!!, yang lebih mantap lagi lah!.” Pintaku waktu itu.

Hmm…. Saudariku yang satu ini.
Dulu jadi kawan “ bacakak..”
Eh…. Pas pulang tiba-tiba saja sudah lebih tinggi dariku
Padahal waktu aku tinggalkan dulu, aku yang lebih tinggi dari dia…
“ tiang listrik nih…” candaku gemas..
“ hehehehe…. Yo lah!” jawabnya sambil cengengesan…..
Ughh… plagiaaaaaattttt…..

Jujur saja….
Aku begitu mencintai si plagiat yang satu ini
Teman bercerita sebelum tidur, teman bikin blackforest ketika ultah tiba, teman jalan-jalan, teman ketawa-ketawa…. Teman main congkak, teman nulis, teman nyari jilbab, teman waktu di kejar-kejar polisi…( bukan teroris ya! ini karena nggak perhatiin tartib lalu lintas) ….. dll.

Dia telah beranjak dewasa
Hilang sudah wajah imutnya
Kutahu kini ia pun sedang merajut asa….
Ingin jadi apa dan seperti apa…

Dik, mungkin memang begini cerita kita…
Menjadi anak dari ayah dan ibu yang sama
Mempunyai kesamaan yang tak dinyana banyaknya…..

Dik, cita-cita kita harus tetap dijaga
Jadi anak solehah…!!!
Biar menjadi harta berharga orang tua…

Suatu ketika si plagiat ini menelpon…
“ Uni dimana?.” Tanyanya dari seberang.
“ di wisma, kenapa?.” Jawabku
“ uni tahu lagu edcautic AKU INGIN MENCINTAIMU….”
“ yup, kenapa?.”
“ bagus ya ni…”
Aku tersenyum dalam hati,
Yoni Esti Nurisma…..
Kau sudah bertambah dewasa…..

Rabu, 09 Maret 2011

Allah….
aku ini lemah, maka kuatkanlah
aku ini hina, maka muliakanlah
aku ini fakir, maka kayakanlah
wahai Tuhan yang banyak belas kasihNya

inilah penutup doa
di akhir salat yang selalu kukerjakan
sebuah permohonan atau malah
pemaksaan terhadap Zat yang kuanggap Tuhan

Tuhan….
Tuhan Ar-rahman
Tuhan Ar-rahim
Tuhan yang seharusnya kupertuhankan
Bukan Tuhan-Tuhanan
Yang disembah sebagai mainan
Atau Tuhan
Yang perintahnya
hanya jadi bahan tertawaan

Wahai Yang Empunya ini jagad
Mengapa aku jadi manusia penggugat?
Yang tak pernah sadar nikmat

Wahai Yang Empunya matahari
Tak tahukah aku balas budi?
Hingga pemberianMu jarang kusyukuri

Wahai Yang Empunya cahaya bintang
Benarkah sifatku melebihi binatang?
Yang selalu jadi penantang

Wahai Yang Empunya samudera lepas
Akukah makhluk yang melampaui batas?
Yang tak pernah sujud dengan ikhlas

Wahai Yang Empunya gunung menjulang
Inilah kerangka belulang
Malang…..

Sadarku hanya dari setetes mani
Hina dina lagi tiada berarti
Tapi mengapa aku jadi manusia keji?
Yang selalu minta kompensasi
Namun mengerang jika tak diberi

Hati ini kering Allah
Teteskanlah lagi dengan bening iman itu

Senin, 07 Maret 2011

6 maret 2011
Bravo bro-sis….
Seminggu ini merasakan gebyar semangat yang lain dari biasa…
Sebelumnya pas rohis harian ba’da subuh, anggota FSI yang tinggal satu wisma sibuk menginfokan lomba-lomba yang akan di adakan dalam rangkaian FSI week. Lomba yang diadakan diantaranya, nasyid, MTQ, MSQ, lomba mading, rujak party, karya dari barang bekas, cipta puisi,dll.
Ops lupa…
Ada bazaar ding!
Kami, anggota wisma bagi-bagi job. Mengikuti lomba sesuai keahlian masing-masing…(cie….)
Berjalan seminggu…….
Sabtu kemarin talkshow kepenulisan dan bedah buku “ La tahzan For Student”.
Tak dinyana, pesertanya banyak….
Takjubnya, peserta bukan hanya dari fakultas MIPA Unand aja, tapi dari berbagai fakultas dan universitas di SUMBAR.
Bapak atase pendidikan KBRI Jepang yang juga guru besar Universitas andalas menyempatkan diri datang dan sharing dengan peserta. Tenyata pak atase sungguh ramah dan tidak pelit berbagi ilmu. Jadi tahu suka duka pelajar Indonesia di jepang. Jadi mengerti mengapa kita harus belajar keras dan berusaha sekolah diluar negerti, jadi tambah semangat meningkatkan IP (Hihihi!), jadi pengen meningkatkan TOEFL, jadi lebih berenergi untuk menjadi lebih baik.
Ada juga doktor Henny yang sangat fasionable dengan jilbab lebarnya. Senyumnya ramah dan hangat. Beliau salah satu penulis “La Tahzan For Student” dengan title tulisan “ Mawar Liar tagami Byouin”. Ibu henny mungkin masih berusia dibawah 35 tahun, tapi merupakan sosok yang prestisius. Aku ingin mendengar ibu menggunakan bahasa jepangnya, tapi ibu hanya memperlihatkannya sedikit.
Dimanapun bertemu sensi henny nan kirei ini (hehehe…. Belepotan jepangnya!) pasti terlihat sibuk. Sosok yang aktif dimana saja, baik sebagai orang akademis, entertain, ibu rumah tangga, bahkan penulis. “Ibu pernah capek nggak sih?” tanyaku dalam hati….
Cayo sensei!!! Banyak sekali menginspirasiku
Selanjutnya.
Seminar nasional
“ Buka Mata terhadap Pengaruh Yahudi di Balik Modernisasi ”
Pembicara: ust Herry Nurdi
Aku mengenal dia sejak lampau sekali ketika masih SMF (setara SMA-red) kelas tiga, aku sudah lumayan sering membaca sabili dan di sana bertabur tulisan ust. Herry Nurdi .
Datang terlambat… sayang materi yang di dapat hanya separoh.
Zionis, ughg… gemeretak gigi dan tulang. Darah naik ke ubun-ubun…. “ kagak takut mati tuh orang, biadap kok minta ampun!”
Duh Allah…
Saudara-saudaraku banyak yang terdzolimi….
Sedang aku keenakan berleha-leha nggak tahu hari
Makan sampai puas, mondar-mandir nggak tentu arah, belajar malas konsentrasi,,,, bodohnya diri..!!
Ada video yang ditunjukkan ust. Herry yang sukar kulupakan.
Lupa dimana negaranya, yang jelas bukan palestina.
Tentara perancis dengan tega memperkosa muslimah, lalu memandikannya, kemudian di ajak berfoto tanpa busana, setelah itu dibantai.
Kudoakan moga setiap muslimah yang telah teraniaya dan didzolimi di dunia menjadi bidadari syurga dan senatiasa berbahagia bersamaNya.
Aku tak bisa membayangkan jika aku, adik perempuanku, ibuku, menerima nasib demikian.
Jadi….
Mulai sekarang harus jadi orang pinterrrr!!!
Yang biasa mengharumkan martabat agama,
bukan sebaliknya!
Masa mau di injak terus kepala kita!!
Dicolok hidung dan mangut-mangut..
Ikut-ikut kata mereka,
kayak yang nggak punya identitas aja!
Subhanallah…..
Semoga bertambah energy positif dihati.
Selanjutnya…
Tepuk tangan saudara-saudara…
Aplouse buat WM group ( WM= wisma muthiah)
Juara 1 dan 2 lomba tartil
Juara 2 MSQ
Juara 2 lomba nasyid
Juara 1 rujak party
Horreeeee…
Kami menggondol 4 piala dan 1 wadah nasi….
Tak ada yang sia-sia..
Tak kan ada…
Thanks a lot all …..!!!
Terutama panitia yang kayaknya kelelahan….
Banting-banting tulang..(hehehe!!!)
Tapi percayalah…
Dimataku…
Acara kalian
SUKSES BESAR….!!!
suatu kali aku berbincang asyik dengan teman-teman sewisma, Mengenai topik hangat yang sering menggantung di sudut hati.
Hmm…. Bismillahirrahmannirrahim….
Pernah kecewa dengan seseorang?, pernah kesal dengan sikapnya?, pernah jenuh dalam pertemanan?, pernah tersinggung sampai menangis Bombay karena ulah teman yang dinilai TEGA?....
Aku pernah, mungkin juga kalian!!?
Satu pengalaman berharga yang aku jumpai adalah tiadalah manusia itu sempurna….
Satu pertanyaan lagi…
Pernah menyayangi saudara sepenuh jiwa?. Pernah merasa beruntung mendapatkan teman seperti dia?. Pernah bahagia mendapat hadiah istimewa dari orang tercinta?.
Aku pernah, mungkin juga kalian !!?
Ya… begitulah rasa, mungkin cinta dan benci itu berkawan
Atau
Setidaknya tetangga dekat….
Jika kita berani untuk dicintai
Maka harus tertantang untuk di benci….
Jangankan terhadap perbuatan orang lain
Terhadap perbuataan sendiri saja kita kadang kecewa, marah, dan benci….

Disisi lain
Ada orang yang begitu menyanjung figuritas
Seolah makhluk yang dilihatnya sempurna maharupa
Tiada cela dan cacat secuilpun….!!
Alhasil, ketika terlihat si idola melakukan kesalahan
Di benci bukan main, di hujat, di terror, bahkan di bunuh!!! (wuihhh….!)
“ uni, jika kita mencintai seseorang, siapkan tempat di hati kita untuk dapat membencinya. Supaya hati jadi netral.” Ujar teman tiba-tiba.
(hmm….!!)
“ kan kita tidak boleh berlebihan dengan segala sesuatu. Suatu saat bisa terjadi kebalikannya. Yang dibenci jadi cinta, yang cinta jadi benci.” Lanjutnya lagi…
( Hmm….!!)
Duhai Sang Pembolak-balik hati…
Begitu mudahnya bagiMu…

Ya… tidak salah
Siapkan satu ruang di hati, untuk membenci atau di benci
Agar tidak kecewa terlampau parah…
Agar si hati tetap stabil pada ancaman yang menggoda…
(wallahu’alam….)

Kamis, 03 Maret 2011

Coretan ini kutulis saat menunggu kuliah farmakologi II di gedung C. 2.1. Teman-teman sibuk jajan dan bincang-bincang semau mereka. Ada yang saling mengganggu, ada yang teriak tidak jelas, ada yang sibuk membaca komik, ada yang baca buku kuliah, ada yang baca novel, ada juga yang lagi baca fikiran orang lain….( Ohow… yang ini bohong!)
Aku jadi ingat puluhan tahun silam. Ketika zaman megalitikum (hehehe!) nggak ding!, belasan tahun silam ketika aku masih bertampang imut dan menggemaskan. Kala itu, pagi hari dengan semangat menggunakan seragam merah-putih, tak lupa topi serta dasi, berjalan menuju gerbang ilmu di sekolah dasar tercinta. Di sore hari, sehabis tidur siang, berbaju kurung dan berselendang hijau melangkah ke TPA untuk belajar A, Ba, Ta, Tsa……….
Sebenarnya aku tak sedikitpun ingin membicarakan pengalaman masa kecil, tapi mungkin akan “nyangkut” dikit aja.
Berdasarkan memori yang tersimpan di otakku, waktu kecil dulu dengan telaten guru ngaji dan guru sekolah mengajarkan tentang akhlak terpuji.
“ anak-anak apa yang harus kita lakukan sebelum makan?.” Tanya guruku semangat.
“cuci tangan, berdoa…..” jawab kami riuh.
“ ya…. kalau kalian makan harus duduk atau berdiri…?.” Tanya guru lagi.
“ duduk bukkkk……” jawab kami bertambah riuh.
Ops… dosenku datang, tapi tanggung….. dikit lagi!.
Suatu ketika ibu paruh baya yang berada didekatku berujar lantang dan mengejutkan…
“ hey….! Anak gadis kok makan sambil berdiri. Tidak enak melihat kamu makan seperti itu!.”
Mataku tak berkedip….Gadis yang ditegurpun hanya tersipu malu.
“ Ya… banyak bu, anak gadis dan anak bujang yang makan sambil berdiri, bahkan sambil jalan….!!!” oceh hatiku.
Kita lupa pelajaran “ecek-ecek” belasan tahun silam. Akhlak terpuji, makan sambil duduk, didahulukan berdoa, dan menyuap dengan tangan kanan. Wallahu’alam…..
3 maret 2011

Selasa, 01 Maret 2011


Seperti biasa, aku sangat menikmati perjalanan seorang diri kemanapun. Entah ke pasar, ke pantai, ke perpustakaan, dan kemana-mana (hehehe!). jadi teringat pesan ibu, “ kalau jalan jangan sendiri-sendiri aja, bareng-bareng teman! Nanti diculik…!!!”. Oh…ibu, aku sudah sebesar ini mana mempan dinasihati seperti itu. Aku bukan anak SD yang nurut begitu di kasih permen…
Liburan kali itu berkali-kali bunda (panggilan untuk adik ibu) nelpon supaya aku pulang ke sijunjung (tempat nenek). Saking kesalnya bunda padaku yang tidak juga kesana dalam telepon beliau bertanya sewot, “ Dima kampuang?, anak-anak orang yang kuliah di padang sudah pulang semua.” Aku yang takut langsung menjawab, “ lusa nda…. Insyaallah…!!!”.
Huhhh… tarik nafas. Pengennya pulang ke Bengkulu, tapi waktu libur sedikit. Ya sudahlah!, akhirnya kukemasi barang dan go to kampuang yang sesungguhnya,,,,. Padang-solok, solok-sijunjung, ribet banget kan?. Kenapa tidak langsung padang-sijunjung saja?. Nah, begitulah aku, yang sangat suka ribet dalam segala hal. Niat hati sih ingin melihat-lihat kota solok yang cantik itu…
Waktu di solok habis dan…. Cari mobil ke sinjunjung!!. Didalam mobil aku hanya menemui sang supir dan seorang bocah (walah gayanya…bocah!). Anak laki-laki yang sedang naik daun…(apa lagi tuh?!), masa pubertas maksudnya. Dikatakan anak kecil bukan, dikatakan dewasa tak patut.
“ hai, siapa namanya?.” Sapaku ramah
“ danu kak.” Jawabnya tak kalah ramah
“ dari mana tadi danu?.” Kali ini aku penuh introgasi.
“dari padang panjang kak.”
“sendiri?.”
“ya kak…”
“nggak takut?, ngapain kesana?.”
“nggak lah, kesana mau daftar ulang di SMA kak.”
“ wah hebat ya…emang suka jalan-jalan sendiri?.” Pujiku. Danu mengangguk pasti.
“ sama dong!.”
Kami bercerita dengan begitu lancar. Danu banyak bertanya tentang bagaimana kuliah itu?, bercerita tentang cita-citanya yang ingin kuliah dimesir,sampai bercerita tentang teman-teman disekolah yang bergaya preman dan dia ikut-ikutan.
“danu pernah merokok?.” Tanyaku penuh cemas.
“pernah kak, tapi sekarang tidak lagi.” Jawabnya penuh kekhawatiran.
“ danu jangan pernah merokok lagi ya! kan kasian uang dibakar-bakar begitu. Lebih baik dibelikan makanan atau ditabung untuk kuliah!.” Nasihatku membara (berasa jadi trainer kita orang!).
“ ya kak, memang mulai sekarang danu berniat tidak merokok lagi.” Aku tenang dan tersenyum senang.
“ emang sejak kapan mulai berani merokok?.”
“ sejak kelas 1 SMP kak.”
Gleg-gleg-gleg…. Aku serasa menelan ludah dua puluh galon, weleh-weleh….udah 3 tahun!!!. Anak ingusan sudah sok punya uang banyak. Uang dari ortu kan amanah, kita disuruh membelanjakannya dengan sebaik mungkin….
“ tapi sekarang udah nggak lagi kok kak….” Ujarnya meyakinkan.
“ sejak kapan berhenti?.”
“ sebulan yang lalu….”
Aku serasa ingin menertawakan diri sendiri…. (hahahahha….). ternyata remaja ramah ini perokok hebat. Anak segede ini,, wah-wah…!! Ya sudahlah, toh dia berjanji untuk berhenti, walau aku yakin tidak mungkin akan semudah itu!.”
“kak, danu bertanya boleh?.”
“ boleh dong, kenapa tidak….”
“ kakak kok tadi negur danu duluan.”
“ maksudnya?.”
“ biasanya kalo danu ketemu orang kayak kakak ini mereka pasti pendiam, tidak mau bicara dengan orang baru. Jadi tadi danu kaget kok kakak mau menegur danu.”
Ups…. Jilbabku berkibar-kibar diterpa angin… “orang kayak kakak….” Emang aku orang kayak apa…. (hmmm……).
“ kakak kan bukan mereka, kakak ya kakak dan mereka ya mereka!, kalau kakak mau negur duluan yang lain mau apa?. Yakinlah setiap orang itu berbeda, jadi jangan semua dipukul rata.” Danu mengangguk masygul dan mulai bertanya lagi.
“ seingat danu pelajaran di MTs kemarin, wanita itu kalau berpergian harus ditemani muhrimnya kan kak, nggak boleh sendiri-sendiri, gimana tuh?.”
Nah loh!, kena sekarang!!... aku bingung ingin menjawab apa. Si danu terlampau kritis. “Yuk cepat cari jawaban!” Bisikku pada diri sendiri.
“ sebenarnya sih ia, tapi saudara semuhrim kakak tidak bisa setiap saat diajak bersama. Hmmm…. Gimana ya?, gini aja deh.. kalo menurut kakak, sekarang kan zamannya sudah canggih, orang sudah aman mau berpergian kemana-mana, tidak seperti zaman Rasul yang banyak penjahat… jadi… ya…. selama perjalanan itu dirasa aman ya nggak apa-apa. Namun sungguh sangat lebih baik jika kita berjalan bersama muhrim kita.” Danu terus mengangguk-angguk lemah, entah apa yang ada difikirannya.
Tak terasa kampung danu sudah dekat….
“ Kiri bang!!!.” Ujarnya pada si supir.
“ danu turun disini?. Hati-hati ya!!. tetap semangat dan kita ketemu dimesir!!.” Selorohku.
“ makasih kak, assalamualaikum…”
“ waalaikumussalam….”
Danu pergi, aku tinggal sendiri dan tidak berkata-kata lagi ( daripada dikira gila karena bicara sendiri!). berfikir lama…..
Ya…, sejak saat itu aku jadi takut pergi-pergi sendiri, takut ditanya sama anak kritis seperti danu lagi…
#thanks for Danu, special moment with you is experience for me….#

About Me

Foto saya
Padang - Bengkulu
Hii, my name is yona//25 yo// Pharmacist// Teacher// Love writing, reading, traveling, and culinary// English learner.

Popular Posts

Categories

TAMU