Rabu, 24 Agustus 2011

" Dimana na kini?, nggak pulang sijunjung?, nggak mau buka bareng ayek?, Bunda dah beli baju loh!, kalo nggak kesini nggak dapat jatah...."
" mau na kesana nda, tapi ndak ada waktu, na pengen pulang ke bengkulu. Na rindu rumah... besok abis lebaran na usahakan ke sijunjung."
" nanti nggak dapat jatah !"
" nggak apa.... biar pake baju lama aja... Na mau ke bengkulu... na mau ke bengkulu pokoknya...
hiks..hiks..."
" apa yang dicari di bengkulu tuh?."
" hehehe... na harus punya waktu bersama keluarga, moment itu bunda yang susah nyarinya."
 
Sijunjung,
semenjak umi meninggal aku tidak pernah kesana lagi.
semua orang membujuk agar pulang dengan berbagai iming-iming...
tapi, belum juga bisa  kesana.
" susah kalau nyuruh aktivis pulang, sering nggak punya waktu" ejek oom berulang kali.
hanya tiga jam dari padang. hanya tiga jam...!!!
tapi sungkan sekali kaki melangkah kesana...
mungkin sehabis raya
melihat makam umi
kusempatkan waktu...

 



 
Kurasa
telah begitu lama
aku tak ingin melihatmu

dan
Kini
kau hadir lagi
membawaku bertualang
ke tanah yang penuh layang-layang

entahlah...
cuma kau dan aku yang tahu
betapa bahagianya semasa kita masih bersama



Semenit saja kupinta padaNya
membiarkanku mengingatmu
dengan begitu dalam
sebelum
semua perhatianku
tertuju pada masa depan...

Kurasa
telah begitu lama
aku tak ingin melihatmu
Duhai masa lalu....
dan
kini kau datang kembali
dengan begitu sempurna




Jumat, 19 Agustus 2011

Aku suka gelap
Aku suka hujan lebat
Ada petir dan sambaran kilat

Rumput liar
Kotoran ayam
Tanah liat bikin boneka
Lumpur hitam kotori kuku
Jambu biji dan belimbing
Main masak-masakan

Bersepeda ria
Gaun merah dan topi bundar
Membaca cerita Inu di buku sekolah
Mandi cebar-cebur di pancuran

Biasa luka berdarah
Jatuh dari sepeda
Balon ditiup besar-besar
Tertawa sehabis menangis

Buah seris di ujung jembatan
Dikunyah gigi ompong
Sekarang sudah jadi gigi kelinci

Hitam....
Anak pungut
Main panas
Bau angus

Ayam makan karet
kejar...
Keluarkan karetnya
nanti kamu mati ayam...!
Telurmu belum banyak

Kambing
Kurok, riri, ruru, roro.
sekarang mati semua
sembelih
dimakan
kenyang...

Jemput es
warung-warung jauh
naik sepeda
kayuh....!

Cita-cita bukan jadi dokter
Polwan
Hormat grak!
tapi tak jadi
takut nggak boleh jilbaban.
Pak de tukang cendol
apa kabar kini?
Senantiasa bantu mencari angkot
SD 22 Giri Kencana D1 

Titin...
Ingatkah aku pernah jadi temanmu?
Kau pintar sekali memanjat
Ajari aku yang tak pernah bisa sampai kini
 
Bersyukur hati
bila hujan tiba
Basahi saja 
sampai hati

Berbeloklah masa
tapi ia jalan lurus terus
tiada lagi menoleh ke belakang

Mereka besar
Mereka bilang aku juga
kadang tak suka
kadang suka

Mereka berbeda
Mereka bilang aku juga
Kadang tak suka
kadang suka

Aneh...

Rindu berat berkelebat
Pada masa 
yang ku kenal hanya senang dan benci
bebas menangis lantas menyanyi

Bau Tanah sehabis hujan
Kini dan dulu tetap sama  

Aku suka gelap
Aku suka hujan, petir, dan kilat
Seperti hidup
Kini...









Rabu, 17 Agustus 2011

Ini namanya MERDEKA, Nak!
untuk jiwa ragamu
untuk negerimu
yang penuh pelepah pisang
terasering dan palawija

Ini namanya MERDEKA, Nak!
Kebangkitan malambung tinggi
menerobus tulang dan darah
Besar negeri ini
Biar bertambah Besar!!!

Ini namanya Merdeka, Nak!
Kau puas berpeluh ilmu
Kau rakus mengamalkannya
Demi jiwa ragamu
Harga diri negeri ini

Ini namanya Merdeka, Nak!
Pusaka Cinta lisan tiada beruan
Berjuta-juta mereka terbaring
Tak bernama

Ini namanya Merdeka, Nak!
Tika Kau beri seluruhnya
Kau kan dapat yang lebih sempurna

Ini namanya Merdeka, Nak!
Sesuatu yang Kakek, Nenek, Eyang, dan Buyutmu perjuangkan
Karenanya, lanjutkan Nak!
Perjuangan mereka belum selesai...

Ini namanya Merdeka, Nak!
MERDEKA....!!!





Rabu, 03 Agustus 2011


Duhai Kawan…
Tahukah kau Ibu Pertiwi kini punya beban?
Membesarkan anak kandungnya
Negeri ini...!!!
yang telah ia lahirkan dengan berdarah-darah…

Duhai kawan…
sebetulnya kau tinggal pilih saja
membantu atau tidak
jika kau jawab ia, mari kita berjabat tangan
jika kau jawab tidak, maka aku tak akan memaksa

Duhai kawan…
Di Negeri yang lagi merana
kau dan aku hidup
berjuang dalam penghidupan
Bergerak merambat-rambat
mencapai ketakpastian

tapi ternyata..
sadarkan kau?
Negeri ini telah memberi pengajaran
Bahwa hidup hakikatnya pengabdian
seperti apapun diri, bagaimanapun keadaan bangsamu…

Duhai Kawan…
kau orang muda bukan?
akupun ia..
mereka bilang seribu orang tua belum ada apa-apanya dibanding sepuluh pemuda
aku jadi bangga…
bergelar pemuda..

tapi kawan….
kita kelak juga bakal tua
kita kelak juga akan renta tiada daya
jadi benarlah kiranya
menanam disaat muda
memanen ketika tua
apa yang kau kerjakan sekarang
akan terasa hasilnya suatu hari nanti


kawan…
Dalam sebuah mimpi malamku
ibu pertiwi pernah berkata
jika ia tak ingin punya anak durhaka…


*Selamat datang mahasiswa baru Universitas Andalas 2011/2012
Moga Jadi Pemuda harapan yang dinanti ibu pertiwi….

Selasa, 02 Agustus 2011


Pagi itu sehabis ngaji aku pergi ke pasar. Jalan kaki!!
 Karena jarak tempat pengajian dan pasar tidak begitu jauh. Jalan terus akhirnya sampai….!!
Aku lirik kiri dan kanan, menatap ibu-ibu penjual… sesekali tersenyum dan berkata,”ndak buk…” menjawab tawaran si ibu penjual. Aku suka ke pasar. Suka sekali malah! Meskipun becek, kotor, dan berdesak-desak. Ritual tawar-menawar sangat menarik bagiku. Ya TAWAR MENAWAR…. Ini yang tidak dimiliki hypermarket, supermarket, minimarket, atau swalayan… 
Mereka ramah!... menegur, tersenyum, meski tak jarang juga di jumpai penjual yang bawel, dagangannya nggak mau di tawar. Hufh… !!!
Oke, sebenarnya tujuanku ke pasar hanya satu. Membeli kacang tanah berkulit. Kalau di rumah, ibu suka sekali menyuruhku merebus kacang tanah, nanti di makan sambil nonton. Nah…. Rencanaku nanti di wisma bisa makan kacang rebus bersama orang rumah.
Panek bolak-balik tak tentu arah, akhirnya aku bertanya pada seorang pedagang.
“ dima ado urang manjua kacang tanah mak?.”
“ oh…. di deretan teater tuh biasonyo ado urang manjua kacang tanah diak….” jawab si amak.
huff…. balik arah lagi… padahal aku sudah dari sana.
“ di dakek siko ndak ado do mak?.”
“ he…. ndak ado do diak…”
ya sudahlah! setelah berterima kasih aku balik arah…
sampai di tempat…
Tanya lagi pada pedagang kacang panjang.
“ uni, dima disiko ado urang yang manjua kacang tanah?.”
“ oh…. biasonya di dalam diak, di lua ko ndak ado urang jua kacang tanah do.”
walah-walah…
aku kan baru dari dalam, pedagang didalam katanya diluar, di dekat teater, pedagang di luar katanya didalam…
akhirnya tanpa ba bi bu, aku beli sekilo rambutan dari si uni yang aku Tanya….
padahal mataku sudah meneliti dagangan  penjual..
tapi tak aku temukan penjual kacang tanah.
payah…!!!
aku sedikit sewot waktu pulang…
padahal  itukan pasar induk, pasar besar.. masa iya nggak ada yang jual kacang tanah…
dan satu lagi…
masa pedagang, orang pasar sendiri, nggak tahu dimana tempat menjual dagangan lain…

aku menggeleng…
baa tu….?




Ini kali yang keempat, Ramadhan sendiri tiada bersama…
sungguh ingin nian tersungkur di kakinya memohon ampun atas segala salah…

Anakmu sibiran tulang ibu…
Belum bisa pulang ke rumah kita awal Ramadhan  tahun ini
Nanda masih jauh, berpesiar ke kubangan ilmu…
moga berkah ilmu ini, moga tunas-tunasnya menyarikan pahala
mungkin ibu rindu, sangat rindu malah….
kicauan kita berdua, menyiapkan hidangan berbuka….
aku senantiasa pesan
es kelapa muda…

“ rajin-rajin belajar Nak!.” nasihatmu itu yang selalu membuat air mataku meleleh…
menggenang ia menganak sungai….
Benar ibu…
Segala yang kulakukan kini hanya harap RidhoNya juga Ridhomu…..
tiada hal yang membuatku berlonjak girang
selain,
ibu senang terhadap apa yang kulakukan….
ibu tersenyum dengan hasil kerja kerasku….

Terus saja…..
ibu tak bosan membalas kata sayang yang kuungkap dengan jawaban yang sama,
“ kalau sayang ibu, bersopansantunlah bicara pada ibu, rajin belajar, dan doakan ibu selalu”
Duhai ibunda…..
sesederhana itukah cara yang harus nanda lakukan sebagai ungkapan sayang…
dan memang….
ibunda tiada pernah memberi beban…

Ramadhan ini moga berkah rumah kita ibu,..
moga sejuk hati penghuninya…
Ananda harap…
kita bisa bersama di hari raya nanti….

*banyak hal yang terlewatkan… nanda rindu kita tadarus bersama seperti Ramadhan silam….
Sahur pertama bersama: odang, Emji, Widi,
Buka pertama bersama: odang, Emji, lia, amy,








About Me

Foto saya
Padang - Bengkulu
Hii, my name is yona//25 yo// Pharmacist// Teacher// Love writing, reading, traveling, and culinary// English learner.

Popular Posts

Categories

TAMU