Kamis, 26 April 2012


Aku tahu aku bukan siapa-siapa
Karenanya aku boleh berkawan dengan siapa saja
Karena kau bilang, kau juga bukan siapa-siapa
Pertemanan ini lebih dari sekedar apa-apa

Aku yakin..
Dengan kebukan siapa-siapaan kita
Hidup kita jadi sempurna
Jalinan kasih bertambah mesra
Ukhuwah semarak merona

Aku tidak butuh seseorang yang seperti siapa-siapa untuk jadi temanku
Karena dalam pertemanan ini aku tak menuntut apa-apa
Kecuali
ridhoNya...

kadang benar...
kita tak butuh berdekatan dengan orang sempurna
kita hanya butuh berdekatan dengan orang yang tepat

Aku adalah aku
Bukan siapa-siapa
Dan tidak punya apa-apa
Selain berharap kita berteman lagi
Di taman syurga....



Selasa, 17 April 2012



Pada diri sendiri, kuhentakkan kata
Jangan kau salahkan orang lain, atas maksiat-maksiat yang kau lakukan
Karena kerapuhan itu memang berasal dari hatimu

Jangan salahkan orang lain, atas letih yang di rasa
Karena tidak ada yang memaksamu untuk mengerjakannya

Jangan salahkan orang lain, atas kepenatan batinmu
Karena tidak ada seorang pun yang paksa kau memikul beban

Jangan salahkan orang lain, atas kepiluan yang kau rasa sendiri
Karena tidak ada yang memaksamu  untuk memikirkan itu

Pada diri sendiri, ku hentakkan kata
 jangan kau salahkan orang lain, tika hartamu habis terkuras di jalan ini
Tak ingatkah kau?
Tika Umar di tanya, berapa investasi harta yang di berikannya untuk jalan ini
“ Setengah dari Hartaku Ya.. Rasulullah” tegasnya mantap
Atau lebih menggetarkan lagi
Abu Bakr as siddiq
“ seluruhnya Ya Rasulullah...”
“ lantas apa yang kau tinggalkan untuk keluargamu?.” Tanya Rasulullah
“ Allah dan Rasulnya cukup untuk mereka..”
Jawaban yang menendang jiwa-jiwa  pelit

Maka jiwaku ikutlah pula tertendang
Atas kepelitan bersedekah
Padahal sedekah itulah yang kembali padaku
Sedang apa-apa yang kumakan habis jadi kotoran

Malulah benar pada mereka
Yang mengawali jalan ini dengan bersungguh-sungguh
Sedang kami mengakhirinya dengan kepura-puraan

Malulah benar pada mereka
Yang mengawali jalan ini dengan kepahitan dan kepiluan
Sedang kami mengakhirinya dalam terlena pada dunia

Malulah benar pada mereka
Yang mengawali jalan ini, dengan sembunyi-sembunyi mengatur strategi
Sedang kami mengakhirinya, merusak terang-terangan

Malulah benar pada mereka
Apa kau tidak malu?
Jika aku
Ia.....



Selasa, 10 April 2012

Up


Satu hal yang ingin kutekankan padamu kawan!...

Yang ingin kami menangkan bukan KEKUASAAN  tapi KEBENARAN..... (Yona HP)

Sabtu, 07 April 2012


Tidak berharap menjadi yang terbaik
Karena semua kita sama…
Yang berbeda hanyalah
Cara Allah memberi nikmatNya..
Alhamdulillah Ya Allah….
Segala puji hanya bagiMu…

Bermujahadahlah…!!!
Kelak kan kau nikmati hasil jerih payahmu
Bermujahadahlah…!!!
Kelak malaikat bersegera mengamini do’amu
Bermujahadahlah…!!!
Bahkan ikhtiarpun masih perlu kesungguhan…

Apa nian yang kau cari duhai diri…
Ilmu….???
Ia berserakan selagi kau ingin memungutnya…
Penghargaan…???
Dari siapa…?
Manusia…?
Bukankah mereka dipenuhi ribuan fitnah…
Sesekali mereka bercerita hangat denganmu mengenai orang lain, di lain waktu ia bercerita dengan yang lain mengenai engkau!

Jumat, 06 April 2012


Mari sejenak beranjak
Dari gerumun nafsu sendiri
Kita pergi ke negeri angan
Di sana mungkin bisa sebentar menghela nafas

Ini bukan sinetron
Tapi nyata sandiwara
Aku ingin peran  protagonis
Tapi ternyata banyak musuh memata-matai
Banyak caci caci dan maki maki
Memang manusia hanya bisanya begitu!
Hufh..


Aku berfikir
Mencoba utuh
Tapi masalah bumi ini seperti senyawa komplek, beranak-pinak
Bukan hanya global warming
Bukan hanya polusi
Bukan hanya AIDS dan HIV
Tapi sampai masalah sejengkal tanah pekuburan
Sampai dua cacah ubi kayu yang di curi Si Nenek
Lantas apa??
Sekarang, Bahan Bakar...!!!

Ini rumit sobat
Bagi akalku yang lebih sering mengerucut
Tumpul tanpa asahan

Aku tahu
Kita lapar dilumbung padi
Kita kwasiokor di samping sapi gemuk
Malunya kita pada sapi...!!
Atap-atap rumah tak mampu tadahkan hujan
Dinding-dinding dimakan gerombolan rayap
Ibu-ibu kita berpakaian lusuh
Bibir tak di beri gincu...
Bapak-bapak kita berkulit gosong di hantam matahari
luka kaki yang tak di obati...
“ lebih baik duit berobat, untuk makan hari ini.”

Ini rumit sobat
Bagi akalku yang lebih sering mengerucut
Tumpul tanpa asahan

Kenapa Bapak-Bapak itu ribut dengan koalisi dan oposisi?
Bukannya bekerja sejahterakan kami
Biar ibu-ibu kami berwajah cerah
Bergincu merah muda
Biar bapak-bapak kami bisa
Mengobati luka-luka di kaki mereka

Selasa, 03 April 2012

Sebentar lagi PEMIRA yah...
Pemilu Raya Universitas Andalas...
The Next President....???

Tahun berapa Indonesia melaksanakan PEMILU...??? (hoho...)
Berapa parpol yang ikut...??...(garuk kepala..!!)
Jangan pernah melupakan sejarah Kisanak...(^_^)
NAh... mungkin memang aku yang kurang aktif
sedikit autis dengan pekerjaan sendiri..
sehingga tidak tahu ke-apdet-an berita kampus... padahal setiap hari ke kampus (termasuk hari minggu....Huhf!)

Ngomong-ngomong PeMiLu
tentu Akan ada Kampanye
Ada Visi, Misi, dan Trik yang secara detil di paparkan..
AKu teringat kampanye tahun lalu...
Waktu itu aku sedang praktikum... nyolong (setelah Izin ke asisten) keluar labor untuk melihat kandidat presiden berorasi di Cafe Farmasi..(jangan di tiru!!!. waktu praktikum itu percobaan yang kami lakukan sudah selesai, tinggal menunggu kelompok lain yang belum selesai...)
Aku dari sudut-sudut..
memerhatikan dengan seksama...

Temanku tanya
Teman: Bagaimana menurut anda tentang TA (titip absen), apa anda pernah melakukannya?...(gitu inti pertanyaannya)
Salah satu capres menjawab : Sampai detik ini saya tidak pernah Titip absen..... (prok..prok...prokk.... tepuk tangan)
Capres lain menjawab: Itu tidak baik... bla..bli.. blu...(cerita panjang lebar)
Tapi ada satu buah (hihi..) capres yang menjawab begini...
" Menurut saya, selama kita Titip Absen dengan alasan yang kuat.. ya nggak apa-apa..!! Toh kita melakukan itu untuk melakukan hal lain yang lebih besar diluar sana.. Kita tidak TA lantas malas - malasan di rumah....tapi TA untuk memikirkan kepentingan bersama...." (jujur saya waktu itu bengong..!!)
Tambahnya lagi..
" Lagian yang TA kan saya, ya itu DOSA saya... Ngak ada urusannya sama anda...." (tambah bengong saya!)

Aduh pak capres... Anda telah menjatuhkan harkat martabat anda sendiri di depan saya! (kata saya dalam hati..)
Anda aktifis toh?!
Saya tahu...
pasti anda sering turun ke jalan... aksi atau demonstrasi...
saya tahu..
anda punya idiologi..
saya tahu...
Anda sedang berjuang...
tapi saya tanya...
anda SEDANG BERJUANG di sisi apa??....
Jawaban ANda sungguh tidak Cerdas, menyisakan kerikil di hati... (dihati saya pastinya!)

Teman... Jika kita berkoar-koar di tempat UMUM...
Menyangsikan kejujuran pemimpin NEGERI tumpah darah ini...
Menganggap mereka semua Pembohong... JAMBU...(janji palsu...)
Lantas kamu apa?
Absen saja minta titip..
BUkankah itu namanya PEMBOHONG....??
sama juga kan...??

Jika kita benci lihat bapak-bapak kita naik darah ketika sidang
Nah.. diluar sana kita Berantem....ANtara fakultas ini dan fakultas itu adu jotos...
Lantas apa bedanya kita dengan bapak-bapak kita?

Dan masalah DOSA..
AKu fikir setiap kita punya KEWAJIBAN... ingat KEWAJIBAN...!!!
untuk menasihati saudaranya...
Dan KAMU...!!
PUnya HAK menerima nasihat...
Maka terima sajalah teman...!!
Karena tidak ada alasan untukmu membenarkan sebuah kesalahan...
Dosa memang masing-masing..
tapi seringkali dampak DOSA itu berimage bagi semuanya...
misalnya:
MAHASISWA UNIVERSITAS XX BERLAKU CURANG DALAM OLIMPIADE WWW
nah.. yang kena siapa??
BUkan...!!  bukan MAHASISWAnya..
Tapi UNIVERSITAS XX nya


Ini hanya pemikiranku yang sederhana...
tentang Seni Menjadi Pemimpin...
tentu saja di lihat dari bagaimana cara mereka BICARA...

Kita berjuang BUKAN UNTUK HARI INI teman...!!
tapi UNTUK DI AKHIR NANTI
Di hari-hari SETELAH KEMATIAN...

Selamat berjuang
Semoga sampai ke persimpangan yang rimbun oleh pohon kepala dan sawah hijau...



Senin, 02 April 2012

Beberapa saat yang lalu satu angkot dengan anak SD
aku ingat..
Di usia itu aku belajar menggiling cabe....
Cabe yang tidak lumat itu berantakan di lantai sampai ke kaki
Ujung-ujung jari panas

Di usia itu aku belajar menggosok pakaian sendiri.
kadang besi panas itu meluncur ke tangan kiri
Berbekas...
Gosong...^_^

Di usia itu aku belajar menanak nasi pakai tungku..
Jangan sampai berkerak..
Nanti ibu bisa marah..^_^

Di usia itu aku sudah dapat duit..
Kami berwirausaha... ck..ck..ck
Jualan Es Mambo

Di usia itu pelajaran yang aku suka adalah mengarang
Segala yang tidak penting di ceritakan
seperti saat ini..^_^

Di usia itu aku suka dapat angpau
karena patuh dan baik laku..
^_^ ngaku-ngaku

Di usia itu aku suka main tali
makanya jadi agak TINGGI...^_^

Di usia itu aku punya teman akrab
tapi sekarang berpisah..
dia entah dimana..

Sekolah dasar
Merah putih...
Topi dasi
Buku gambar
Gigi ompong

Aku suka...
Benar-benar suka
maka dik, kusarankan padamu
Nikmatilah masa bermain itu sepuasnya
sepuas-puasnya
karena ketika kau sudah besar
Kewajiban yang harus kau lakukan lebih banyak dari waktu yang tersedia....


Minggu, 01 April 2012


eitss.... dapat award dari kak Fathelvi Mudaris...
Cerita tentang farmasi..
ehhmmm... apa ya?!
Ini aja deh..

CODEIN oh CODEIN..

Suatu ketika datanglah nenek-nenek ke tempat aku bekerja. Nenek itu membawa sebuah kopi resep bertulis CODEIN...
aku : Siapa yang sakit nek?
Nenek: Anak aku... di rawat inap.
Aku:  Kok nenek yang tebus obat? Siapa saja yang jaga pasien?.
Nenek : Aku sendiri yang dari kemarin menjaga. Anak yang lain ada kerja masing-masing... bla..bla..bla...(cerita panjang lebar)"
AKu :  Siapa yang kasih resep ini Nek?.
Nenek : Orang di Apotek.
Dalam hati berfikir panjang..
Aku : Nek, resep ini harus di tebus sama resep asli. Nenek ambil lagi resep asli di apotek tadi, terus baru bawa kesini.. Maaf ya Nek, Nenek jadi kerja dua kali. seharusnya orang apotek tahu kalau resep yang nenek bawa harus di tebus sama resep asli....
Nenek : Ya nak, nanti aku kesini lagi...
Sang Nenek pergi dan aku menatap punggungnya seraya berujar dalam hati... Nek, Maaf ya atas KEBODOHAN sejawatku yang menyusahkanmu...

SO WHAT.....
Hey TUKANG OBAT sekalian... ini tidak untuk mendeskriditkan posisi kita... tidak juga untuk menjatuhkan profesi kita... Tapi coba lah realistis!... kita itu SERVER....Pelayan.... Pelayan itu hakikatnya MEMUDAHKAN bukan MEYULITKAN...
Masa iya... sudah Belajar UNDANG-UNDANG khan?... Narkotik itu harus di tebus PASIEN dengan RESEP ASLI... masa DI kasih KOPI RESEP.... Seharusnya Kamu simpan KOPI RESEP yang di tebus, Resep ASLI kamu kasih lagi ke pasien..

Hey TUKANG OBAT... Pasien itu beragam usianya... Ada yang muda. masih kuat. Ada juga yang TUA.. mereka sudah susah berjalan... Nenek tadi memperlihatkan bengkak kakinya padaku... TANDA SUDAH RATUSAN meter mengelilingi RUMAH SAKIT dan APOTEK...

Kau Tahu HEy TUKANG OBAT!... Apa yang aku bayangkan saat itu?!
MY MOTHER...
IBuku..!!!
COba bayangkan jika ibu kita dipersulit oleh sistem seperti itu!. sementara ibu kita tidak bersekolah TINGGI.
Coba bayangkan jika ibu kita terbengong-bengong mengikuti prosedur rumit Pelayanan KEsehatan...
Belum lagi di hadiahi muka tidak bersahabat... MASAM...!!

Nah karena itu Hey KAWAN Sekalian..!!!
Aku memutuskan Berhenti Bekerja dan MElanjutkan SEKOLAH!!!
APOTEKER...
ya menjadi APOTEKER..!!
Bukan APOTEWAW....

MElayani Hakikatnya MEmiMpin....
_Untuk Dunia kita yang tiada Ideal_

Moga Bermanfaat Untuk Tukang Obat Sekalian.... (^_^)


About Me

Foto saya
Padang - Bengkulu
Hii, my name is yona//25 yo// Pharmacist// Teacher// Love writing, reading, traveling, and culinary// English learner.

Popular Posts

Categories

TAMU