Rabu, 26 Desember 2012


#1 Dangau
tahu dangau?... itu bahasa kampung ibu ayah saya!!...
atau uma??.... bahasa kampung kami juga
kalau bahasa tempat saya merantau..." HOUSE"...
Padanan Bahasa Indonesia yang tepat adalah Rumah...
gak papa toh, kalo cita-cita punya rumah...??
Mimpi saya, punya rumah yang asri... sederhana saja, tidak usah bertingkat, tidak perlu terlalu lapang dan jangan pula terlalu sempit...
Halaman rumah  tidak perlu di semen, ditanami rumput saja
ada pohon tempat manjat..
seperti rambutan, jambu biji, dan kedondong...
punya kandang ayam sekaligus ayamnya... biar tidak beli telur ayam lagi..^_^.
Berternak ayam  termasuk ke dalam mimpi saya, alasan aneh lain biar nanti pas nanam bunga tidak usah repot cari pupuk lagi..^_^
ada kebun sayur di halaman belakang. bisa menanam kacang panjang, tomat, cabe, dan pelengkap bumbu dapur (kunyir, daum bawang, saledri)...
Rumah saya nanti, pengennya jadi tempat main anak-anak... (Taman Kanak-Kanan dunk!)
biar nanti saya bisa lihat mereka main petak umpet, main benteng, main congkak, atau mainan lain di rumah saya..

#2 Buku
punya seribu, sejuta, semilyar bukuuuu...
semua buku lengkap jilidnya
nanti di buat ruang untuk baca buku..
semuanya bebas baca buku
sesukanya pinjam buku (asal di kembalikan!)

#3 Lapau
ingin punya lapau..
lapau itu apa?....
Lapau itu bahasa nasionalnya warung..
di lapau saya, jualannya spesifik
yang dijual obat aja.... 

#4 Al-Quran
aku ingin punya Al Qur'an dikepala
Al Qur'an di kepala
tapi, Al Qur'an tidak akan masuk ke kepala ahli maksiat

#5 Celengan
Automatic Celengan  (Baca dengan lafal English!)
Automatic Celengan akan bekerja otomatis ketika hari pembalasan nanti..
Celengan Automatic akan memberatkan timbangan bagian kanan...


#6 JadiAnak
jadi Anak Ibu Bapak
benar-benar menjadi anak yang sebenar-benarnya anak..






Senin, 24 Desember 2012

Kau manusia biasa
jadi, jika kau salah
aku merasa biasa-biasa saja
wajarlah...
#1

benjamin dan ariel aku beri injeksi gliserol secara intramuskular
besok paginya, terjadi pendarahan otot
aku sangat tahu betapa berat pengorbanannya untukku
kadang aku lihat ia menangis mohon iba
"uni yona, sudah uni!! sudah!! sakit uni.. sakit..!!!"
tapi aku bisa apa? selain melanjutkan eksperimen ini...
awalnya mereka sangat nakal sehingga aku beri nama benjamin dan ariel (2 pemimpin isr*el)
tapi lama-lama... aku berubah fikiran
ku ganti saja namanya mungkin...
nama yang cocok sedang aku fikirkan
#2

angka pengamen di padang  bertambah banyak
setiap lampu merah, setiap sarana rekreasi, setiap tempat makan...
selalu ada yang mampir menyanyi....
***
bung, aku tidak berniat merendahkan profesimu
tapi, aku hanya berfikir lagi dan lagi
terus berfikir dan terus...
mengapa di usiamu yang muda, di ragamu yang kuat, di masamu yang cemerlang
kau melakukan sesuatu yang kecil...
tidakkah kau berfikir, kelak... pada masanya
kau akan punya istri..
punya anak yang akan kau beri makan dan kau sekolahkan
punya rumah tempatmu berteduh
yang kesemua itu tidak cukup hanya kau persiapkan dengan bernyanyi di lampu-lampu merah...
kau harus punya tujuan jelas..
kau harus bekerja keras...
kau harus maju ribuan langkah, berlari-lari bahkan!
biar kelak, anakmu bisa sekolah layak dan berpakaian pantas
biar isterimu punya kediaman yang setiap hari dibersihkannya..
jemarimu itu, jangan hanya kau gunakan untuk memetik gitar...
lebih baik digunakan untuk menggarap sawah..
bekerja membangun rumah..
itu lebih baik ku fikir..
sebanding dengan tenaga yang kau miliki kini
#3

kau jangan pergi
jangan lari-lari
jangan menghindar..
harus Saja'ah...
karena berlari berarti pengecut
karena takut sama dengan pecundang
kau minta aku mengerti
sungguh!, aku tak tahu apa yang harus aku mengerti darimu
kau minta aku menunggu
sungguh!, aku sedang tidak merasa melakukan apapun...
kau bilang rindu
tapi kau pergi-pergi
kau lari-lari
aku hanya minta, kita bertemu seminggu sekali saja
hanya seminggu sekali...!!
enam hari lainnya mainlah kau dengan yang lain...!
dalam satu kali seminggu itu
aku ingin bertanding denganmu hafalan Qur'an
aku ingin tahu amalan terbaikmu minggu ini..
aku ingin bercerita tentang ini, itu, dan sesuatu lain...
aku katakan padamu kau harus saja'ah
karena sukses bukan milik si penakut
sukses tidak mungkin menyambangi pecundang...
#4

Kau manusia biasa
jadi, jika kau salah
aku merasa biasa-biasa saja
wajarlah...
tapi jika aku yang salah..
aku minta maaf...
#5


Mymind....241212












Minggu, 23 Desember 2012

kita kelak pergi
menuju sejuk subuh
jika kantuk hampiri mata
kau tahan saja, ya!

ada ribuan subuh
berlalu begitu saja..
aku sia-siakan!!
padahal Dia menunggu..
kuucap lantunan do'a dengan dua tangan tengadah

aku ingin
bercerita banyak padaNya
tidak pada yang lain..
karena Dia menyimpan ceritaku rapat
berikut solusi-solusi jitu
aku juga ingin mengajukan permintaan-permintaan
supaya ibu senantiasa sehat
agar ayah selalu bahagia
agar dimudahkan rezeki mereka
meminta kemudahan atas semua urusan semua teman
agar dikuatkan yang lemah
di sehatkan yang sakit
akh.. banyak lagi..!!!

suara subuh menyeru di telinga
aku terkantuk berat
tapi,
di subuh ini aku harus benar-benar menengadah...







Baiklah kuceritakan padamu
Tentang apa yang kubaca hari ini
Sebenarnya hatiku sering sekali bingung. Atas ketetapan hati yang acap naik setingkat, lantas turun dua tingkat… Satu masa semangat menggebu, tapi lemah tak berdaya di dua masa berikutnya…
Terkadang juga bertanya pada diri sendiri… sebesar apa pekerjaan yang tuntas hari ini. Adakah pekerjaan lain yang akan menanti di hadapan, seberapa besarkah ia?...
Aku benar-benar ingin berkaca. Pada mereka yang berjuang tidak setengah-setengah, pada usaha mereka yang tidak seadanya, pada keazaman mereka yang pasti… Meski akhirnya mereka mati, namun langkahnya menembus langit…  Penduduk langit mencatat dalam sejarahnya sendiri… Si Fulan di berkahi Allah, lantas penduduk langitpun turut memberkahinya.
#1
Ketika perang uhud, serangan terkonsentrasi pada Rasulullah SAW, Abu Thalhah melindungi beliau menggunakan tameng. Semua mengetahui, Abu Thalhah seorang pemanah ulung. Rasulullah mengawasi dengan seksama dan melihat ke arah musuh, ketika itu Abu Thalhah berkata,” Demi Ayah dan Ibuku, engkau (Rasulullah) tidak perlu mengawasi seperti itu karena takut terkena anak panah mereka. Leherku akan melindungi leher engkau.”
#2
Pada saat Rasulullah Hijrah bersama Abu Bakar, keluar dari kejaran kaum Quraisy. Mereka  (Rasulullah dan Abu Bakar) bersembunyi di gua Tsaur. Ketika sampai di mulut gua. Abu Bakar berkata,”Demi Allah, janganlah engkau masuk ke dalamnya sebelum aku  masuk terlebih dahulu. Jika didalam ada sesuatu yang tidak beres, biarlah aku yang terkena, asal TIDAK mengenai Engkau.”
Setelah mengambil tempat di dalam gua, Rasulullah merebahkan kepala di pangkuan Abu Bakar dan tertidur. Tiba-tiba ada binatang yang menyengat abu bakar. Abu bakar tetap bertahan untuk tidak bergerak karena takut mengganggu tidur Rasulullah. Saat menahan rasa sakit itu, air mata Abu Bakar menetes di wajah Rasulullah. “ ada apa wahai Abu bakar?.” Tanya Rasulullah. “ Demi ayah dan ibuku menjadi jaminanmu, aku digigit binatang.”
Rasulullah SAW meludahi bagian yang digigit sehingga hilang rasa sakitnya.
#3
Jabir menuturkan “ Rasulullah mengutus kami tiga ratus pengendara dibawah pimpinan  Abu Ubaidah Al Jarrah untuk mengintai kafilah dagang Quraisy. Karena kami kehabisan bekal dan kelaparan, maka kami memakan dedaunan. Karena itu pasukan kami disebut dengan Al Khabthu (daun as salam). Lalu kami menyembelih tiga ekor hewan tunggangan kami. Setelah habis, menyembelih tiga ekor lagi, begitu seterusnya hingga Abu Ubaidah menghentikannya. Di pinggir pantai kami mendapatkan ikan sejenis ikan paus, kami dapat memakannya selama setengah bulan hingga kami kenyang dan kondisi fisik menjadi fit kembali. Abu ubaidah membawa tulang ikan itu dan menaikannya diatas onta paling tinggi dan menyuruh seseorang diantara kami yang paling tinggi perawakannya untuk berjalan disamping onta. Dengan begitu kami menjadikan sisa-sisa dagingnya sebagai bekal perjalanan kami. Setiba di Madinah kami  menceritakan semua kejadian ini kepada Rasulullah SAW. Beliau bersabda,” Itu adalan rezeki yang diberikan Allah kepada kalian. Apakah masih ada sisa daging yang bisa kalian berikan kepada kami?.” Maka kami menyerahkannya kepada beliau. (peristiwa ini terjadi sebelum perjanjian hudaibiyah)
#
Aku benar-benar ingin berkaca. Pada mereka yang berjuang tidak setengah-setengah, pada usaha mereka yang tidak seadanya, pada keazaman mereka yang pasti… Meski akhirnya mereka mati, namun langkahnya menembus langit…  Penduduk langit mencatat dalam sejarahnya sendiri… Si Fulan di berkahi Allah, lantas penduduk langitpun turut memberkahinya.
Wallahu’alam bissawab
(YHP/231212)
Sumber: Siroh Nabawiyah

About Me

Foto saya
Padang - Bengkulu
Hii, my name is yona//25 yo// Pharmacist// Teacher// Love writing, reading, traveling, and culinary// English learner.

Popular Posts

Categories

TAMU