Minggu, 20 Januari 2013

Seperti yang sering aku ceriterakan dulu-dulu di blog ini...
Pasar adalah tempat yang bijak untuk merenung...

tadi, ada kakek peminta-minta
langsunglah memoriku pada ayek..(Kakek)
Ada sedih, ada syukur juga..
kakek itu tidak ku beri uang, kubelikan saja beberapa potong roti

Makan soto, si bapak penjual soto sangat bersahaja sekali,..
ku perhatikan lagi, ternyata sang bapak pincang sebelah kaki..
langsung memoriku pada Ayah.
Ada sedih, ada juga syukur.
ku cicipi soto bapak itu, dan Wahh.. sedapnye!!
ingat ayah lagi...
"Ayah.... maaf yah, kalau na sering lupa jika ternyata mencari uang itu susah, tahunya cuma menghabiskannya saja..."

pencopet...
aku benar-benar gregetan pada pencopet di pasa raya ini..
mau rasanya ku hadiahkan tendangan metal ke pelupuk matanya..(Hahh??)
tindakan tidak bertanggung jawab..
#tapi, hari ini aku tidak kena copet, kok!

Sampah...
Padang itu dapat adipura ya..???
tapi, gotnya mampet.. busuk pula
drainasenya buruk...
itu bukan karena siapa-siapa kok..
bukan salan pemerintahnya.. #bukan
bukan salah sistemnya..# bukan
salah tangan-tangan halus yang dengan anggunnya membuang sampah sembarangan..

#pelukis
#tukang tiup seruling dan gamat (maybe)
#orang-orang cacat
#tante-tante sepatu setinggi 10cm
#kaki lima ramah-ramah
#Masjid....



 ke pasar mengingatkan saya pada Abdurrahman bin auf..
"Tunjukkan kami jalan ke pasar...."



Kemarin, mati 2
Kemarin sebelumnya mati 3
seminggu sebelumnya mati 2 juga
sebelum itu mati juga 2
jika sebelum saya apa-apakan mereka mati..
kapan saya selesaikan semua ini...???

Mencintai pekerjaan ini..!!
rasa-rasanya saya cukup cinta
dibawa santai..!!
Tiap minggu saya jalan-jalan
Jangan terlalu difikirkan..!!
Malah saya makin aktif membaca novel tahun 90-an.

Tiap hari sebelum ke labor, senantiasa berharap, Ya Allah, jangan ada yang mati lagi..."
takut sekali medekati kadang metabolit itu...
takut pada kenyataan bahwa beberapa diantara mereka akan mati...
walau akhirnya "Iya" ada yang mati...

Untuk jatah saya yang sudah tertulis..
ternyata berjatah, Research Unpredictable





Jumat, 11 Januari 2013

Prolog:
Mengenai kisah cinta Fatimah Az-zahrah dan Ali Bin Abi Talib pasti kebanyakan kita pernah membaca. Romantisme kehidupan, penjagaan, kekuatan, menjaga kehormatan.. menakjubkan..!!
tapi mungkin,
sedikit yang tahu mengenai kisah cinta Zainab binti Muhammad dan suaminya Abul ‘Ash bin Rabi’...
Ia adalah sepenggal kisah kalung batu onyx Zafar
Ia adalah kisah penebusan seorang tawanan
Ia adalah Romatika cinta Ayah dan Anak, Anak dan Menantu,
#yang belum baca, kisah ini rekomendasi saya!

Inti Persoalan:
Berkahlah Rumahmu
Bercahayalah pemiliknya

Selamat Berkeluarga Baru Saudariku

Yuliawati S.Farm
&
Fajri


juga Ayunda

Dewi Oktavia
&
M. Abdussalam 

Cahayalah Rumahmu
Berbahagialah pemiliknya 
Semoga AL Qur'an menjadi pelita
Ini senja kita keseribu
seperti dulu-dulu
kita akan beranjak bersama saat azan menggema
saat layang-layang diturunkan pemainnya

Aku ingin ikut saja
kemanapun kau pergi
tapi tak bisa
mengapa tak bisa...?
karena  antara kita
sedekat apapun
setipis apapun
batasnya jelas..

aku mengingat kau
dalam hati
hanya dalam hati
aku tahu pasti..
kau tak sempat mengingatku disana
sibuk... kau sibuk
aku sangat faham sekali.

dalam seribu senja ditambah satu
menantimu di balik pagar
sesayup mungkin
kau akan memanggilku
untuk menyambut seruan azan bersama

dalam seribu senja ditambah satu
sering saja...
kau hanya dalam bayangan
mungkin halusinasi akalku
berlebihan...
aku melihat kau
kembali kerumah kita...
sekali lagi ku telusuri..
tidak..
kau tidak ada....


entah berapa senja lagi ditambah seribu..
aku disini...
bercengkrama dengan anak dan cucu-cucu kita...




Kamis, 10 Januari 2013





Aku menulis ini, bersamaan dengan mendengar senandung sahabat kecilnya IPANG..
“tetaplah seperti ini…. Janganlah berganti, janganlah berganti…. Tetaplah seperti ini….” Lirik terakhir

Mengingatkan aku pada masa kecil, lalu masa tumbuh berkembang, lalu masa pancaroba… hingga masa sekarang, masa yang seharusnya membuat aku lebih dewasa… seharusnya membuat aku lebih bijakana.
Setiap masa…
Setiap episode-episodenya
teman yang berbeda..
teman SDku tak sama dengan teman SMP, tak sama dengan teman SMA, tak sama juga dengan teman di kampus sekarang…  
banyak sekali teman-temanku  yang tidak terdeteksi lagi keberadaannya…

Berteman, agaknya seperti bercocok tanam.. semakin subur jika kita rajin merawatnya… Maksudku, sebuah mahligai pertemanan itu harus pula dirawat agar sehat, kuat, dan erat. Dari sisi kebatinanku pula, kasih sayang pada teman itu mustilah di tunjukkan… mesti diungkapkan… Well….!! Disini posisi pertemanan yang positif, bukan dengan non muhrim dalam prosesi tidak halal. Misalnya, sesekali memberikan kado, walau kecil, walau murah… Terus, kirim SMS doa-doa penyejuk jiwa… atau  boleh juga mungkin memijat bahu teman yang sedang terlihat lelah… (just simple)

Aku, pernah merasa heiran…  ketika seorang teman bercerita bahwa ia cangggung untuk berkata sayang pada orang tuanya, bahkan temanku ini belum pernah mencium pipi ayahnya… salaman hanya saat lebaran saja…  Maka, dengan berbagai pertimbangan aku sarankan pada temanku itu…, “ U must Start Now…Now… Now!!!...” Jika kita tidak memulai, maka sampai rerumputan menjadi pohonpun, keingingan itu hanya jadi keinginan belaka…  “You Must Show…!! Tunjukkan, perlihatkan…!! Sekali dua mungkin aneh, tapi seterusnya akan jadi biasa saja.. Yakinlah!”

Back to friendship…
Ada juga beberapa orang, yang nyamannya pada ituuuuu… saja, jalan sama yang itu-itu juga, bercanda sama itu juga… menurutku, hal seperti ini Not Good.. karena kelak akan ada kejenuhan. Jika sudah jenuh maka ada perasaan ganjil, tidak nyaman… Berteman dengan banyak orang sebenarnya lebih baik, karena mengajarkan kita untuk lebih toleran…

Buatku,
Teman yang baik adalah teman yang tidak sungkan meluruskan yang bengkok
Tidak segan memberi nasihat, bagaimanapun caranya ...
Yang salah itu salah!! Yang benar didukung!!


Untukmu  teman….
Senang mengenalmu…

Selasa, 08 Januari 2013


Liburan ini, ibu menjenguk aku dan adik di padang. Karena masa penelitian yang kompliketid (^_^), aku tidak bisa meninggalkan mice yang (hmmm...) lucu-lucu itu. mereka harus dirawat dengan seksama hingga sejahtera, bahagia jasmani ruhani, selamat dunia akhirat... sehingga konsekuensinya NO HOLIDAY!!, NO TRAVELING!!, NO..!! NO...!!! (baca yang keras dan bersemangat..^_^)

Karena ibu begitu mengasihani puterinya yang sudah di besarkan dengan segenap kesungguhan. Ibu bertolak ke padang dengan meninggalkan ayah yang bersendiri di bengkulu.. Ayah tidak ikut, harus bekerja.. Ibu, dengan mabuk darat kronisnya berlapang hati pergi berdua dengan iki saja.

ibu seminggu disini..
apa bedanya?...
Wahh.. berbeda sekali.
Kalau ada ibu, pulang sekolah (kampus maksudnya).. kita buka tudung nasi sudah ada saja bermacam-macam aneka...^_^. Lauk-lauk bergizi olahan tangan ibu sendiri. Tambuah-tambuah sampai 3 kali.
Kalau ada ibu, tidak ada cerita makan angin.. pasti saja ada sekumpulan makanan plus pertanyaan aneh,
"Selama disini, pernah makan ini?..." kami dengan lugu menggeleng... " Nah, makanlah puas-puas"...
So Dramatic!
"Kapan terakhir makan ini..?" " Pas pulang kemaren buk, setahun yang lalu.." Selanjutnya, " Kenapa tidak beli?."
"ndak tahu dimana orang jualnya... ndak ada waktu ke pasar.. ndak cukup kasnya.."


ibuku sering sekali bertanya, " kalau nanti ibu tua, ada kalian mau mengurus ibu seperti ibu mengurus kalian."
to the point..!!
bahkan aku tidak sanggup menjawab
sangsi...
atau tidak yakin..

Ibu
juga punya ibu
aku selalu mengamati bagaimana ibu memperlakukan ibunya ketika ibunya ibu masih hidup...
ibu, tidak pernah berkata kasar pada ibunya
tidak pernah aku mendengarnya
ibu, tidak sungkan mengungkapkan rasa sayangnya pada ibunya
ibu, mencoba memberikan kejutan-kejutan pada ibunya
ibu, merawat ibunya saat sakit dengan hati-hati.. memandikan, membuang kotoran, ibu sama sekali tidak jijik.!
dan yang menarik
ibu, membuat sebuah celengan...  yang akan diisi uang  RECEHAN LIMA RATUS  yang ibu punya setiap hari. celengan itu bernama CELENGAN UMI...   celengan yang ibu khususkan untuk umi (ibunya ibu).. celengan akan dibuka setiap 3 bulan... uang celengan secara kontinyu ibu kirimkan ke umi ...
celengan lima ratus receh itu setelah 3 bulan, menjadi sangat berat memang.
sekarang, walaupun umi sudah meninggal, celengan itu tetap ibu isi.... kemarin sayup ibu berkata, " Celengan umi, sudah 6 bulan tidak di buka..." Pasti sudah berat sekali...
ibu juga bilang, " Seperti apapun orang tua kita,  setiap orang tua pasti punya kesalahan, tapi belum akan terbayar jasa-jasanya pada kita.. Janganlah sekali-kali kita menyinggung perasaan mereka..!"


Semakin lama..
ibu terlihat bertambah tua juga...
tapi aku masih belum mampu
menunjukkan rasa TERIMAKASIH padanya
atas suapan-suapan nasi yang aku makan
atas keringat pekat mencari uang


" tutuplah lagi buk, kaca mobilnya!"
" biarlah dulu, ibuk mau puas-puaskan lihat wajah ona."


 




"Menangis itu Klise, kuno!, jadi tidak ada yang menangis saat kita berpisah."



Ranah ini mengajarkanku untuk
mengerti... benar-benar mengerti BAHKAN!
Bahwa, tidak ada sesuatu pun yang utuh, benar-benar menjadi milik kita.

Karena, Aku diam-diam
memerhatikanmu
kepayahanmu itu...
bengkak kakimu...
bahkan sudah masuk bulan ke sembilan
was-was hati
aku  bilang, " Uni, kalau uni tidak bisa datang ngaji, gak apa-apa uni... takut uni kenapa-kenapa nanti.."
" Tidak apa-apa, perdiksi dokter beberapa hari lagi..., insyaALLAH." Jawabmu mantap sekali

Karena, Aku diam-diam
mengagumi
semangatmu
kesungguh-sungguhan
itu ruhul istijabah
milikmu memang!
datanglah baik dalam keadaan ringan maupun berat...
"Ini kewajiban uni, ini kewajiban uni, ini kewajiban uni..."
berkali-kali...
berkali-kali
aku bahkan lupa...
tak pernah terfikir tentang..." Ini Hakku, Ini Hakku, Ini Hakku"

Karena, Aku diam-diam
bersenang rasa...
kau datang juga
ketika adik kecil berumur sebulan setengah...
kau tambah kepayahan  tampaknya
ketika si kakak minta ikut dengan ayah
sedang di adik menangis di gendongan..
tapi tetap juga bilang... "Ya... gak papa ya, hendaknya mengerti sama kondisi uni, tapi insyaAllah uni akan tetap hadir."

Karena, Aku diam-diam
Mencintaimu
walaupun aku tidak pernah sekalipun mengucapkannya
tepatnya, tidak berani..
entah mengapa pula seperti itu..

Kini.....
Lingkaran ini melebar
bertambah besar..
Tema terakhir pertemuan kita mengenai Ruhiyah.... Menjaga Ruhiyah, Bekal ruhiyah, Membenahi ruhiyah
yang turun naik
yang naik turun
sunatullah

"Menangis itu klise... kuno! jadi tidak ada yang menangis saat kita berpisah." katamu tegas sekali
" tidak ada pertanyaan tentang ini.." tambahmu sambil tersenyum
padahal ingin sekali aku protes
" kok..!" atau " bisa gak kalau dibatalkan uni..?" tapi tidak jadi.

Dua tahun memang belum cukup
kita baru memulai segalanya
dan berpisah..
tapi aku harus yakin hal ini tidak akan mengakhiri segalanya
kau adalah bagian..
dari masa-masa emas perkembangan kami...

atas segala ketidaksempurnaan
karena sifat-sifat kemanusiaan yang kau miliki
atas segala cahaya kebaikan
karena pembelajaran dan teladan darimu
Terimakasih

Dan....
atas terkurasnya waktu, tenaga, dan uang
biar Allah saja yang mengganti
karena balasan Allah Lebih Abadi
karena secuilpun kami tak bisa mengganti...

karena, aku diam-diam
mencintaimu
walaupun aku tidak pernah sekalipun mengucapkannya
tepatnya, tidak berani..
entah mengapa pula seperti itu..











Rabu, 02 Januari 2013

Suatu kali aku bercakap,
"kenikmatan rasa gatal itu ada saat seseorang menggaruk..."
Adikku protes, ia berbeda pendapat..
"Kenikmatan rasa gatal itu saat kita membiarkannya saja, tidak menggaruk..!!"

ini hanya salah satu kekonyolan kami dalam berfikir...
sampai kini, aku tetap dalam pendapatku dan dia tetap dalam pendapatnya
kami tidak peduli, pendapat mana yang paling benar...
karena rasa gatal adalah peristiwa alamiah..
dan menggaruk pun merupakan reflek alamiah yang dihantarkan oleh sistem serabut di otak...
aku kadang menguji nyalinya, " Awas kalau gatal di garuk!, kan nikmat..^_^"

sungguh, kali ini aku tidak hendak berbicara tentang rasa gatal...
tapi mengenai kenikmatan....

definisi nikmat, setiap orang otomatis berbeda. Tergantung pada pola pandang dan tujuan hidup...
ada orang, yang beranggapan menonton film lebih nikmat dari olahraga
ada juga sebaliknya
ada orang yang beranggapan salat malam itu lebih nikmat daripada tidur
ada juga sebaliknya
ada orang yang beranggapan menabung itu lebih nikmat daripada sedekah
ada juga sebaliknya...
ada orang yang beranggapan segala pemberian Tuhan adalah nikmat
baik itu susah atau senang, miskin atau kaya, sakit atau sehat..
semua nikmat baginya
lantas ada syukur atas segala yang ada


bertemu dengan benjamin, ariel, jek, semsu, vajja, lejen, awic, obina, busse, nyahu, dan yang lain adalah kenikmatan dalam mengejar ilmu...
walau jek sudah mendahului yang lain...
tapi mungkin itu kenikmatan tersendiri bagi jek,,,
tidak usah di suntik-suntik lagi
tidak usah di sonde-sonde lagi..


Adalah kenikmatan dalam mengejar ilmu..





About Me

Foto saya
Padang - Bengkulu
Hii, my name is yona//25 yo// Pharmacist// Teacher// Love writing, reading, traveling, and culinary// English learner.

Popular Posts

Categories

TAMU