Minggu, 27 Desember 2015

Padang, 27 Desember 2015.

Libur tinggal 10 hari lagi, ada tersisa remah di hati.
Aku masih ingin berlibur terus, tapi tentu itu sangat jauh dari kata produktif. Bergerak biar tidak tersumbat, bergerak agar tidak busuk, begitu kata orang.

Hampir 30 hari ini kerjaku hanya mampir dari satu tempat ke tempat lain. Berjalan dari satu pekarangan ke pekarangan lain. Berjumpa dengan orang yang berbeda, fikiran berbeda, wajah berbeda, tentu dengan hati yang berbeda.

Silaturahim adalah sebuah konsep yang sangat elegan untuk diupayakan. Pelapang jalan, penambah pintu rezki, pemupuk kepribadian untuk terbuka.

Silaturahim membukakan mata kita tentang bagaimana cara memperlakukan orang lain, santun tutur, sifat kasih juga sayang. Aku benar-benar belajar.

Cinta...
Ternyata cinta itu tidak seperti lagu yang mereka nyanyikan. Ia tidak seperti novel-novel yang mereka tulis. Fisiknya memang abstrak, tapi aromanya konkrit. Ia bukan bahasa pena atau bibir, cinta adalah bahasa tubuh, sebuah aksi!

Cinta menjadikan kita pengalah dan maklum
Cinta membuat tegar dan sanggup
Cinta menuntut, jarang memberi...
Itulah sebabnya mungkin,
Orang yang berjuang atas cintanya adalah mereka yang sukaria berkorban.

Uniknya,
Sebab musabab cinta dipertanyakan oleh Tuhan.
KarenaNya atau bukan?
Ini juga menjadi bagian perjuangan tersendiri..

Tapi, dalam 30 hari ini aku bahagia melihat senyum sumringah di wajah orang-orang yang kutemui, aku berduka jua dengan tangis mereka. Ujian Tuhan tidak untuk di kesalkan, tapi untuk di taklukan!. Kataku pada diri sendiri..

Perjuangkanlah apa yang di percaya.
Korbankan apapun karena kepatutan.
Kebaikan adalah bukti cinta
Selamat menempuh perjalanan menujunya..
Semoga sampai...

Rabu, 23 Desember 2015

Pekanbaru, 23 Desember 2015

Setiap kita memiliki jejak perjalanan. Ada yang panjang  dan ada yang pendek. Setiap perjalanan ada pertemuan, dalam pertemuan ada perkenalan, dalam perkenalan ada perasaan yang timbul.

Nah, kita yang berjalan akan menemukan beragam perasaan saat bertemu orang. Ada suka, sungkan, duka, atau heran.

Banyak orang berlaku baik setelah ia di-baik-kan.
Ada juga orang yang berlaku baik selalu, setiap saat.
Kami belajar memahami kebaikan dengan kebaikan
Kami belajar berbenah, menebar yang baik memungut yang buruk.
Kami belajar apa adanya... Setulus yang seharusnya.
Kami belajar menjadikan setiap perjalanan berharga. Penuh cerita cinta..

Berdua dengan yoni
Akhir desember yang cerah (panas).

Sabtu, 19 Desember 2015

Sijunjung, 19 Desember 2015.

Akhirnya, setelah menunggu 1.5 tahun tante melaksanakan operasi benjolan di kepalanya.  Whoaaa 1.5 tahun bukannya lama, tapi untuk menunggu...? Ntahlah!.

1.5 tahun lalu, aku tidak bisa menemaninya, kuliah apoteker yang padat, pkp yang menyita waktu..

6 bulan setelahnya, aku kembali tidak bisa karena ada urusan di jakarta.

Bulan juli lalu, sama! Di tunda, aku sibuk les toefl.

Lalu libur kali ini, rabu malam aku sampai di sijunjung, kamis pagi langsung ke poli bedah, jumat ini operasi..

Sebenarnya operasi ini bukan sesuatu yang menakutkan. Bisa dilakukan dengan mudah dan cepat.
Tapi, "emak korea" ini hanya mau menunggu sampai aku datang. Kami selalu membikin perjanjian-perjanjian yang akhirnya  selalu aku ingkari.
Mementingkan toefl, toefl, dan toefl.. Les dulu ya nda.. Tes dulu ya ndaa... Tunggu dulu ya ndaa..
Serasa malin kundang..

Hmm...
Menunggu itu menyedihkan!
Tapi ketika ditunggu, rasanya lebih dari itu.
Kita di tunggu dan kita tidak bisa..
Kita diharapkan dan kita enggan menyadari..
Aku semakin percaya, semakin kita besar, semakin kita dibutuhkan orang. Tapi, apakah kita sanggup memenuhi kebutuhan mereka, apakah kita mau, apakah mampu?

kemaren aku kena marah karena masih memakai tas rajut "jelek" yang selalu aku ajak kemana-mana. Atau sepatu krok yang sudah 2 tahun belum aku ganti. Aku terkena sambaran omel ketika tidak memakai kaos tangan di motor, atau saat memakai baju warna hitam, atau karna lipstik yang di kasih belum juga habis aku pakai..

tapi na ndak mau menjadi bunda, nda...
I wanna be myself! :-)
-RSUD SJJ-

Minggu, 13 Desember 2015

Aku menemukan kehidupan di dalam kepalanya.
Kehidupan yang santun dan bahagia.
Banyak yang aku pelajari dari dalam kepalanya
Bagaimana membuat hari cerah meski sebenarnya sedang mendung.

Kehidupan di kepala
Aku temui dari seorang gadis manis pemalu
Dan sangat pendiam.
Karena sangat pendiam, diam-diam aku mencoba masuk ke dalam kepalanya.

Sabtu, 05 Desember 2015

Hay Desember...
Beberapa waktu ini aku kembali sibuk dengan seswatuh!. Aku kembali ke padang, bukan untuk liburan. Aku bahkan tidak pernah liburan disini. Selalu ada misi yang aku kerjakan.  Ya.. ini tahun ketiga (sejak 2013) aku intensif mengikuti tes toefl. Sebelumnya, selalu hasilnya belum memuaskan.

Untuk apa les toefl terus?..
banyak!.. fungsinya banyak sekali.
bisa apply beasiswa, bisa membuat karya tulis dalam bahasa inggris yang baik, bisa mengajar bahasa inggris dengan grammer yang bagus, dan jika nanti jadi istri presiden (^_^) bisa membuat teks pidato untuk presidennya (really just kidding!).

Tapi, aku takut sekali sekarang.
minggu depan aku akan mengikuti tes ITP, mungkin karena sangat berhasrat jika desember ini adalah waktu terbaik untu mendapatkan nilai terbaik.

"Untuk apa sekolah terus?, wanita itu tugasnya di rumah!." kata banyak orang.
entahlah..
aku hanya berfikir,
muda hanya sekali, jika tidak sekarang belajar banyak hal, kapan lagi?
wanita memang bertugas di rumah, tapi akan ada waktunya ia harus keluar juga..

Hay desember..
jika tanah menunggu hujan turun di celah pohon
aku menunggu hal yang sama..



About Me

Foto saya
Padang - Bengkulu
Hii, my name is yona//25 yo// Pharmacist// Teacher// Love writing, reading, traveling, and culinary// English learner.

Popular Posts

Categories

TAMU