Hahh, betapa banyak enemy-ku akhir-akhir ini..
Di sekolah aku diam sekali..
kadang hanya senyum 1 senti
mengamat-amati dengan teliti..
teman yang mem-bully bikin nyeri.
Apa rasanya di bully..?
sebenarnya sekali dua kali biasa aja siiii...
tapi kalau sebelas, seratus, dan setiap pembicaraan adalah bully-bullyan begini..
jadi sensi..
aku harus meluruskan hati..
juga fikiran harus jernih
dan tetap seputih melati.. (ciyaa)
tapi, trimakasi.. trimakasi
teman sejati nan baik hati
atas agenda-agenda konspirasi
jika aku sedang tak ada di meja sendiri
aku yakin sekali
sehebat apa orang berkonspirasi
Tuhan punya caranya sendiri..
untuk memberikan takdir bagi setiap diri
aku hanya bisa bilang, "awaslah yaa.. awaslah yaa...! liatlah nanti yaa!.."
lalu, mereka melanjutkan tawanya lagi..
lalu puas hati..
"awaslah yaa.. awaslah yaa...! liatlah nanti yaa!.." kataku lagi
tapi dalam hati..
tapi, dengan kalian hari-hari bertambah indah.. (hallah..)
seindah mentari pagi, mentari siang nan pukang, mentari sore yang jingga..
Di sekolah aku diam sekali..
kadang hanya senyum 1 senti
mengamat-amati dengan teliti..
teman yang mem-bully bikin nyeri.
Apa rasanya di bully..?
sebenarnya sekali dua kali biasa aja siiii...
tapi kalau sebelas, seratus, dan setiap pembicaraan adalah bully-bullyan begini..
jadi sensi..
aku harus meluruskan hati..
juga fikiran harus jernih
dan tetap seputih melati.. (ciyaa)
tapi, trimakasi.. trimakasi
teman sejati nan baik hati
atas agenda-agenda konspirasi
jika aku sedang tak ada di meja sendiri
aku yakin sekali
sehebat apa orang berkonspirasi
Tuhan punya caranya sendiri..
untuk memberikan takdir bagi setiap diri
aku hanya bisa bilang, "awaslah yaa.. awaslah yaa...! liatlah nanti yaa!.."
lalu, mereka melanjutkan tawanya lagi..
lalu puas hati..
"awaslah yaa.. awaslah yaa...! liatlah nanti yaa!.." kataku lagi
tapi dalam hati..
tapi, dengan kalian hari-hari bertambah indah.. (hallah..)
seindah mentari pagi, mentari siang nan pukang, mentari sore yang jingga..