Pergilah kau
ke pelataran peradaban ini
itu kanvas
kita punya cat warnanya
Aku dan kau
sepenanggungan memang
sepersakitan juga
tapi mereka tak tahu yang kita rasa
mereka cuma tengok
lantas..
bibir mereka berbuih dengan analisa dan prediksi
Mana mungkin kau mampu bercerita utuh tentang ngerinya perang
sedang kau belum pernah ke peperangan yang nyata itu sendiri
Tahu apa kau tentang amis darah?
sedang semua merah kau fikir darah..
Itu kanvas...
kita punya cat warnanya
bisa saja tragedi-tragedi ini
berwarna hitam..
tapi kau ingatlah..!!!
Hanya warna putihlah yang bisa menutupi warna hitam itu
Yang putih itu...
bisa hatimu!
bisa saja hatimu!!
bahkan bisa saja hatimu..!!!
menjadi putih dengan cara
kau berurusan banyak denganNya..
membuat urusan-urusanmu berhubungan denganNya..
hingga..
tragedi hitam itu
semakin lama memutih
seperti kanvas baru lagi
setelahnya
kita bebas memberi cat warna-warni
merahkah, hijaukah, orange, kuning dan lainnya..
ke pelataran peradaban ini
itu kanvas
kita punya cat warnanya
Aku dan kau
sepenanggungan memang
sepersakitan juga
tapi mereka tak tahu yang kita rasa
mereka cuma tengok
lantas..
bibir mereka berbuih dengan analisa dan prediksi
Mana mungkin kau mampu bercerita utuh tentang ngerinya perang
sedang kau belum pernah ke peperangan yang nyata itu sendiri
Tahu apa kau tentang amis darah?
sedang semua merah kau fikir darah..
Itu kanvas...
kita punya cat warnanya
bisa saja tragedi-tragedi ini
berwarna hitam..
tapi kau ingatlah..!!!
Hanya warna putihlah yang bisa menutupi warna hitam itu
Yang putih itu...
bisa hatimu!
bisa saja hatimu!!
bahkan bisa saja hatimu..!!!
menjadi putih dengan cara
kau berurusan banyak denganNya..
membuat urusan-urusanmu berhubungan denganNya..
hingga..
tragedi hitam itu
semakin lama memutih
seperti kanvas baru lagi
setelahnya
kita bebas memberi cat warna-warni
merahkah, hijaukah, orange, kuning dan lainnya..
0 comments:
Posting Komentar