Kadang aku
berfikir, tentang sepelenya tindakan perempuan yang memberi minum pada anjing
yang kehausan itu. Atau tentang seseorang yang memungut duri di jalan. Atau
tentang tindakan mengucapkan salam ketika perjumpaan... It’s a simple job,
Sepele..!!!
Tapi benarlah,
hal sepele begitulah yang kelak menghantarkan mereka ke pintu-pintu bahagia,
Syurga....!. Pernah dizamannya, ibnu mas’ud di tertawakan karena betisnya yang
lembek dan terombang ambing saat angin datang. Tapi apa yang di ucap Rasul,
bahwa Berat amalan betis itu lebih besar dari gunung uhud. Ada juga seorang
ahli syurga, banyak yang iri padanya, apa benar usaha-usaha yang membuatnya
peroleh gelar semulia itu, tika ditilik lebih jauh, amalan orang itu
biasa-biasa saja... Nothing special!.. sepele sekali, Ia hanya senantiasa
memaafkan kesalahan manusia padanya sebelum berangkat tidur...
Sahabat baikku
yang senantiasa di sayang Allah..
Suatu hari aku
berjalan dengan seorang teman karib, ketika melewati tempat yang penuh sampah
plastik ia membuang sampah bekas jajanannya. Aku bertanya heran, “ kok buang
sampah sembarangan?”. Ia menjawab “ Di sini udah banyak sampah, tambah satu
nggak apa-apa!”. Dalam hati aku berujar, “ Jika semua orang berfikiran seperti
kamu!, tidak akan ada tempat yang aman dari sampah di muka bumi ini”. Karena
ini hal sepele, tidak perlu diributkan.
Pernah disuatu
tempat, seseorang menangis... Sajadah yang dilipatnya rapi setiap hari, selalu
berantakan ketika penghuni tempat itu selesai salat berjamaah. Jamaah yang
salat, seenaknya saja meletakkan sajadah sembarangan, dilempar, di
tumpuk-tumpuk... Padahal seharusnya, kerapian beribadah akan tercermin pada
kerapian diri... Maka, biarkanlah ia menangis... karena itu hal sepele yang
tidak sepantasnya diributkan.
It’s so simple..
ini mah sepele, kerjain saja sama kamu!. Kamu kan bisa..!!! Pasti bisaa....!!
Maka tumbuhlah
ia, benih-benih pengacuhan. Rasa kecewa, tidak simpatik!. kesudahannya, “Aku
TIDAK butuh dia lagi!!!.”
Di ranah yang
kita tinggali saat ini, analisaku itulah yang terjadi... bermula dari hal-hal sepele, remah-remah
nasi, tapi ujungnya, ukhuwwah itu jadi hambar... Entah kemana garamnya.
Tidak seperti
mereka, yang tidak pernah menyepelekan kecilnya Amalan.
Apalagi
menyepelekan kecilnya dosa...
Wallahu’alam
(Yona Harianti
Putri, 10 Oktober 2012)
nice post,
BalasHapussangat setuju dengan hal ini, kadang orang lupa bahwa hal kecil bisa terakumulasi menjadi sesuatu yang besar, yang penting.
benar mas Ecky...
BalasHapusmakanya kita gak boleh sepele...