Jika nyamuk yang sudah ada di dalam tangan kita, tinggal
sedikit tekanan nyamuk akan “penyet”, tapi hal itu kita urungkan karena merasa
kasihan terhadap nyamuk.. Bagaimanakah perasaan nyamuk?. Pernahkah memikirkan bahwa
kita adalah harapan, walaupun “hanya” “sekedar” dari seekor nyamuk pembiang
penyakit?
Nyamuk punya perasaankah?..
Punya mungkin!.. kalau tidak darimana dia tahu itu kulit
manusia atau kulit kayu?... hhaaha
Apatah lagi manusia, perasaannya berwarna-warna mulai dari
merah muda hingga hijau toska. Dan uniknya, perasaan manusia itu butuh di harga-i.
Mengapa perasaan manusia butuh penghargaan?.. karena manusia itu lemah, barangkali. Tanpa penghargaan ia akan jatuh. Bisa jadi,
penghargaan adalah tonggak kuatnya ia berdiri. ^_^
Tapi perasaan tetaplah raja di hati, ia akan tahu dengan
jernih
Mana kebajikan, mana keburukan
Mana kasih sayang, mana pura-pura kasih juga pura-pura
sayang
Mana yang tulus, mana yang bulus
.
0 comments:
Posting Komentar