I don’t know, why i wanna talking about this topic..
I wanna answer people question to me and my question to
myself also ^_^
“kamu pernah suka sama orang?..”
Klise memang, tapi pertanyaan ini sangat sering harus aku
jawab. Jawabannya apa?.. tentulah saja, big smile... Hhee. Kemudian orang akan bilang.. “kamu introvert,
tertutup.. mana mau crita-crita..”
Setelah masuk ke usia produktif untuk bekerja, anak-anak
“kecik” di kelas yang jadi bahan komparasi, perbandingan!. Jangan salah!, Kecik-kecik sudah pandai bedua-dua di tempat
sunyi, kecik-kecik sudah bicara kesetiaan.. haaaaa... kecik-kecik sudah kena ngilunya patah hati,
kecik-kecik sudah punya beban mental yang berat.. dan dengan bijaknya mereka
bilang.. “kami sudah tidak kecik lagi!!, tolong dengarkan kami, kami sudah
besak!.”
That’s why, kalau orang bertanya, “kenapa kamu pilih ngajar
anak SMA yon?..”. Karena aku suka pada Golden Age mereka yang belum
matang tapi sudah merasa dewasa. Masa dimana mereka belajar menutup diri,
emosional, dan labil. Sebenarnya saat itulah kita mudah meng-intervensi pola
pikir mereka.
Oke, kita kembali pada pertanyaan di atas,
“kamu pernah suka
sama orang?..”
Pertanyaan ini sebenarnya menimbulkan pertanyaan baru,
“apakah aku terlihat pernah TIDAK suka sama orang?..”
Kita diberikan oleh Tuhan yang maha pemurah sepasang mata
yang akan menyukai keindahan, kebagusan, kerapian, keselarasan.. Ketika mata kita menemukan hal-hal seperti
ini, Naturally kita akan langsung suka. Kita bilang “fisikli”. Hal ini
tidak buruk!
Kita diberikan oleh Tuhan yang maha pengasih harta dan
jabatan. Nafsu kita menyukai hal ini juga. Tidak salah!. Tidak salah menyukai orang berharta
banyak dan berjabatan tinggi.
Kita diberikan oleh Tuhan yang maha baik, tengkorak keras
yang melindungi otak. Kita bisa excelent dan superjenius, kita gemar
menjelajah angkasa luar hingga laut terdalam. Otak kita seindah bilangan
aljabar juga serumit rumus fisika.
Menyukai kecerdasan, sangat baik sekali!
Tapi menurutku, ada yang lebih mengagumkan dari itu semua..
Sangat menyenangkan ketika kita mengetahui idea yang ada dalam diri seseorang,
kemudian dari wacana otaknya itu, tangannya bergerak untuk melakukan sesuatu
yang selayaknya dia lakukan, do action! Tidak penting berapa maksimalis atau minimalis hasil
kerjanya. Ber-ide lantas ber-kreasi dengan tangan sendiri. Hal itu bagiku yang
mengagumkan!.
Pertanyaan kemudian yang muncul adalah, “adakah orang seperti
itu?..”
Jawabannya, ada!.. adaaa dan banyak!..
karena aku sangat menyukai dunia literasi, kepenulisan,
Orang yang menulis lalu membaca tulisannya dengan caranya sendiri..
Sungguh mengagumkan bagiku.
Orang yang menulis irama hidupnya dan
membaca setiap hal yang terjadi sebagai hikmah dan pelajaran.
yaa... sangatlah mengagumkan!
Secara pribadi, aku sering mendapat ide (inspirasi) dari
melihat, berjalan, atau mendengar pembicaraan orang mengenai topik apapun. Setiap orang hakikatnya adalah sumber inspirasi, maka
kesimpulan awal adalah “setiap orang itu mengagumkan” dan "setiap orang layak untuk di apresiasi, sukai kebaikannya, lupakan keburukannya."
Tapii... kita ini manusia biasa yang punya sifat benci.......... (to be continued)
0 comments:
Posting Komentar