Sumber : google images
Jika cinta adalah pengorbanan, bukankah akan ada “korban”
karenanya?
Jika cinta adalah penghargaan, “harga”, bilangan matematis yang berarti materialistis.
Oleh itu, bagiku cinta adalah pengabdian, kata dasar
dari abdi artinya pelayan, orang yang melayani.
Abdi, tunduk ia dengan ikhlas dan tuntas
Abdi, merendahkan mata, merendahkan suara, juga merendahkan
hati
Abdi, taat dan lunak perangai
Abdi, jauh dari tinggi hati apalagi sombong
Abdi, bahkan ketika lelahpun tidak mengeluh
Abdi, senantiasa memperlihatkan performa terbaik
Jika cinta milik kita adalah pengabdian...
Alangkah,
duhai alangkah bahagianyaa...
nyatanya cinta kita berkiblat pada
“korban-korban” yang tertarget
cinta kita bersebab musabab pada “harga” yang nanti
kita dapatkan. Prestise atau kepangkatan!.
Cinta kita rendah, lemah, dan rapuh..
Cinta kita tidak adil, tidak menyejahterakan.
Cinta kita kalah, bukan mengalah
Cinta kita ribut minta diperhatikan, jauh sekali
dari tenang.
Tapi betapa kita bangga mengatakan cinta, iya kan?
Cinta adalah pengabdian, mengabdi berarti melayani.
Sederhana saja!
Seperti terompah yang terpasang dikaki
Tanpanya kau tak bisa berlari di kerikil bukan?