Kamis, 25 September 2014

Air mata adalah bahasa
yang sangat jelas artinya

Air mata bisa berarti
aku cinta padamu
atau aku pasti akan merindukanmu
aku menyayangimu
maafkan aku
terima kasih
selamat berjuang..

setetes air mata
dari si tukang nasi yang hampir setiap hari aku beli.
"pergilah na! pergilah!"
ia lalu mengusap mata.. berbalik arah.

akupun sebak....



Senin, 22 September 2014

Seingatku,  selama tinggal di kota padang (insyaAllah tidak salah hitung yaa...!!). Sudah dua kali aku bertemu pengemudi (supir) yang mempesona... ^_^. membikin hatiku  berdecak.. kagum!
Pertama supir mobil semacam tanki minyak, yang kedua supir mobil avan*a (kalau tidak salah lihat merk).
Kenapa aku bercerita seperti ini?..
Aku adalah pejalan kaki aktif yang kemana-mana jalan kaki, terus jalan.. jalan terus!
Yaaa..... Mana mungkin aku di hadiahi sepeda motor, sedang dengan jalan kaki saja selalu dipesankan "Hati-hati menyeberang jalan, lihat kiri kanan..lambat-lambat!" untung saja tidak disuruh minta tolong sama pak polisi untuk menyeberang.. Hiii.. (Thanks mom!)

Jadi, kalau mau menyeberang jalan di kota ini...... Uhhf!
Haruslah sabar dulu menyilahkan mereka yang berkendaraan.. setelah sepi sunyi barulah kita menyeberang.. Jika boleh aku menilai pengendara mobil pribadi dengan nilai C dan pengendara angkot dengan nilai D!
Hheee.... (maaf!)
Jarang sekali yang mau mendahului pejalan kaki.. (SIMnya urus dimana sih?! ^_^). Padahal itu kan aturannya.

Nah.. nah.. nah... waktu itu tiba..
ketika pelingak-pelinguk menunggu waktu menyeberang.. supir tanki ini berhenti.. mengangguk padaku sambil memberi isyarat mata.. "Menyeberanglah...!" begitu kira-kira maksudnya..
Aku mematung beberapa detik karena syok...  Saat melangkahkan kaki menyeberang aku berikan jempol pada oom supir dan sedikit berteriak.. " maakasih ya Om!"
Oom ini fikirku, baik sekali!.. attitudenya itu loh, mengalahkan supir BMW...

Yang kedua.. sama juga. menyilahkan aku menyeberang jalan lebih dahulu..  karena kaca mobilnya hitam (tak kelihatan dari luar), aku hanya menganggukan kepala ke arah supir sebagai ucapan terimakasih.. Aku berfikir, " Siapa sih di dalam?.. Jangan-jangan teman sendiri.. " Yaaa,  Who know's?

Akhlak mulia itu tidak harus sedekah bermilyar-milyar
tidak harus pergi haji setiap tahun
tidak harus puasa setiap waktu..

Mendahulukan pejalan kaki juga akhlak mulia
meminjamkan jarum pentul juga akhlak mulia
menyapa orang tua di jalan juga akhlak mulia
membuang sampah pada tempatnya juga akhlak mulia
menghadiahkan pulpen pada teman juga akhlak mulia..
Dan semua itu akan sangat mempesona...
Yang kecil itu yang sering terlupa..
padahal cinta kasih tidak selalu menuntut pengorbanan yang besar...

Mudahkan! pesan Tuhan, kau akan Aku Mudahkan...
Yaa.. percaya atau tidak..
Jika kita memudahkan urusan orang, urusan kita yang rumit sekalipun akan ada yang membantu.. Allah pasti mengirimkan tentaranya.
kalau tak percaya..
cobalah! mudahkan urusan orang lebih dahulu!
^_^
Salam...


Sabtu, 20 September 2014

Yahh... aku menyebutnya jalan hidup. Aku menyebutnya prinsip. Aku ingin membelanya sekuat tenaga.
Setelah sekian lama berjalan di panas getirnya hidup. Kadang petir dan kilat pula memperlihatkan diri. Benar kata orang tua dulu, garam kehidupan ini tak selamanya membuat makanan kita menjadi lezat. Kalau keasinan, hilang sudah selera makan.

Aku yakin sekali, tak ada manusia yang hidupnya benar-benar bahagia di dunia ini. Seperti air laut, semakin di minum semakin menjadi haus. Begitu juga dunia, semakin di cari semakin kita merasa kurang. Kita mau lagi, harus tambah lagi, minta lagi yang lebih banyak. Memang benar-benar orang yang ikhlas dan berhati lapanglah yang merasa cukup atas pemberian Tuhan. Mereka bersyukur, mereka tunduk, mereka sungguh berjiwa besar. Mencontoh mereka bukan alang kepalang sukarnya. Belajar berhati lapang, sementara banyak godaan yang menuntut kita untuk ego dan marah. Ingin belajar ikhlas sementara attitude manusia menjadikan kita kecewa.

Memanglah, diri kita hanya kita sendiri yang bisa menilainya. Orang diluar sana cuma tahu sekelumit, seujung kuku mungkin. Mereka bisa salah menilai, mereka bisa tak tepat menimbang. Bodohnya, perilaku kita selalu melulu tergantung pada penilaian orang-orang. Kita berfikir jauh tentang anggapan orang. Ya.. kita terlalu lemah untuk teguh pada pendirian. Bahkan untuk memakai baju pagi ini, kita tanya pada orang "Bagusnya pakai baju apa?.." 

Lantas, tentang kebaikan yang ingin kita kembalikan kegemilangannya... Kita.. ya kita ini, apakah bisa?.. apakah mampu?. Karena kebaikan-kebaikan yang kita usahakan bisa saja berbalas tuba, berbalas racun yang mematikan.. rasanya nyeri.  Apakah mampu kita membalas hinaan orang dengan kata-kata baik lagi manis?. Apa kuat kita seperti pohon mangga, membalas batu yang di lempar dengan mangga yang manis lagi ranum?. 

Mempersiapkan diri.. kita hanya bisa mengusahakan itu. Mempersiapkan diri dari sekarang untuk belajar lapang dada, ikhlas, dan tenang. Tak usah grasak grusuk dan tergesa-gesa. Hari ini mungkin ada kerikil kecil yang membuat kehidupan kita terasa pahit. Tapi rasa pahit itu mestilah kita telan.. hingga nanti,  bila ada rasa SANGAT PAHIT SEKALI yang datang dalam kehidupan kita.. setidaknya sudah tak terlalu kaget. sudah biasa menelan yang pahit-pahit.

Aku mengajak diriku sendiri, kadang memaksanya, untuk bersahabat dengan tanah....
Agar keningku bisa menempel di permukaannya..
Supaya aku selalu tersadar atas banyaknya kelemahanku dalam mengusahakan kebaikan.
Serta jutaan keterbatasan yang membuat niatku berubah..


#
Aku mendengar ia bercerita, "aku meminta pada Tuhan, agar Dia menggunakan diriku untuk AgamaNya"
Aku ingin belajar menirumu...
dari jauh,
walaupun kita belum pernah bertemu, bahkan mungkin tak akan pernah.


Minggu, 14 September 2014

“ Uni, habede yow...” suaranya di ujung sana
“ Ki, nyanyikan untuk uni  lagu ollobahollo sambele kollo....!” pintaku pada bantal guling
“ ndak akh!.... apo uni ko...” tolaknya mentah-mentah
“ atau janji palsu.... atauuuu goluik-goluik sangkak....” akupun tak menyerah.
“ Ndak akh.... malas....!.” Tertolak lagi...
maso ndak galak galo... munaroh ajo munaroh...!”
Di ujung sana terkekeh-kekeh...

Munaarooohhh, bang ocit dataaaang....

Tapi bantal gulingku tetap tak mau menyanyi... Tampaknya perlu di bujuk dengan baju baru...
“Iki, tetaplah di sana... siapa di rumah kalau iki tidak ada...” bujukku beberapa bulan yang lalu pada bantal guling.
“Kenapa memang?...” tanyanya.
“Uni belum mau pulang.....” kataku.
Akhirnya bantal gulingku menurut dengan berbagai  iming-iming...

Kita memiliki misi “Semut Putih” untuk kebahagiaan segenap penjuru negeri cicha.. Kita mesti menyelamatkan negeri dari kejahatan “Tuan Bingar” yang acap menciderai kekhusyukan negeri.

Kita sedang berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan Permata oniks... karena dengan permata itu, kita punya kunci menuju pulau terujung di dunia.

Kitalah penyelamat dan tidak bisa diganti dengan yang lain...


***
“Ona... selamat ulang tahun..” suara bass khas bapak-bapak...
“Ayah... minta kado!.  Ayah, belikan sate...”
“ hahaha.. hati-hati disitu yo..!”


***
“ Nahhhh,  selamat ulang tahun...” suara perempuan yang sangat aku kenal.
“Ibuk belum sekarang... besok..!! jangan cepat-cepat! Na masih 24 lahhh... ” . protesku karena ibu menelpon malam sebelumnya
“ Besok ona lahir malam, jam 11... “


***
Seharian berjalan bersama oni keliling kota padang...  Pertama-tama, menggunakan Transpadang kami menuju kantor imigrasi untuk membuat passport, eh ujuk-ujuk telat, batas waktu memberi berkas hanya sampai jam 12. Akhirnya oni dengan muka khasnya membujuk petugas. Entah malaikat apa yang bersemayam di hati bapak itu.. dari semua yang di tolak, hanya kami yang diperbolehkan mengurus hari itu juga jam 2 setelah makan siang... “  Oni memang best lah!
Dari kantor imigrasi, kami bergerak ke Plaza Andalas dengan satu tujuan mulia... Membelikan alat pelicin kuku untuk Bunda Korea  yang berdomisili di Sijunjung.
“ Lagi dimana kalian?..” telepon bunda saat kami sedang makan.
“ Di PA...”
“ Ngapain?..”
“ Cari kukukuku bunda itu... ” jawabku
“ hahahah... itu kan bagusss...”
“ Ya lah,, daripada tak dapat baju baru...”

Di cari-cari keliling PA ternyata tak ada.. kami melaju ke Basko... Eureka!!... Dapatlah!!... Sudah jam 5 sore.. Kita berjalan pulang.

I still believe that blood more thicker than water


Selasa, 09 September 2014

Ada beberapa hal yang belum bisa aku lakukan dalam satu periode ini
Kita List!!

1. Berteman dengan Dokter Obgyn.
Beberapa sahabat dokter bahkan aku bujuk untuk mengambil spesialis obgyn. Aku punya kekaguman terhadap spesialisasi ini.  Waktu aku masih kuliah di jurusan biologi, aku punya target untuk meneliti ovarium. tapi karena pindah fakultas, akhirnya meneliti organ ginjal saja. Saat praktek profesi dulu, beberapa waktu aku berdampingan dengan dokter obgyn. Tapi, sungkan untuk mengganggu mereka yang sangat sibuk.   Melihat Emak-emak yang sedang kesakitan, rasanya lain.. lain sekali... 
Salah satu teman main di rumah sakit pernah protes " Kenapa dia  pilih jadi dokter obgyn sih...!!, kenapa tidak spesialis tulang, atau penyakit dalam, atau bedah saja!. Dia kan laki-laki".
Aku sendiri yang bertentangan " Gak apa.. gak apa jadi dokter obgyn. Bagus!"
" Kak yonaaaaaaaa!!!!..." 
Dokter obgyn harus menyelamatkan 2 nyawa, tak peduli bayinya masih kurang bulan, tak peduli sang ibu hipertensi, atau hiperglikemi, atau preeklamsi berat. Mereka meyelamatkan ibu-ibu yang keguguran, ibu-ibu yang punya kelainan ovarium... So complicated..!!
Menyenangkan pasti jika suatu hari ini bisa berdiskusi dengan mereka... 

2. Fiksinisasi
Hampir-hampir, aku tak pernah lagi menulis kelanjutan hidup Somat paska masuk rumah sakit karena  tipus 3 tahun lalu... Ntah kemana somat sekarang. "Semangat Somat!!.." Nyanyi lagi mat, suaramu kan bagus!".

3. Belajar Menjahit
Tidak ada waktu pun kesempatan... 
Beberapa minggu lalu pembimbing sarjanaku bilang, " Biar ibu yang ajarin bikin pola..". Waahh senang sekali. Tapi itu lagi, waktunya yang tak ada.
Kenapa harus bisa menjahit?....
Biar bisa bikin butik... ^_^ (yeaahh.)
Bukan itu..!!
Biar nanti tidak banyak beli baju... kalau ada yang robek, ya jahit sendiri...
karena selama ini, setiap pulang ke rumah ibuk selalu bilang... "Jangan lupa baju-baju yang sudah robek dibawa pulang, biar di jahit!"

4. Koleksi buku dongeng anak berbahasa inggris
Beberapa kali ke grame*ia, aku mencari buku cerita anak.. ternyata Muaahhhal banget!!  (itupun bahasa indonesia)...   Bisa dapat 2-3 novel best seller.. Jadi yang ini belum bisa direalisasikan. Jika nanti sudah punya koleksi, kita undang anak-anak samping rumah... belajar sambil bernyanyi...

5. Organisasi kemanusiaan Internasional
Menjadi orang yang suka dan rela hati membantu kemanusiaan, pasti mulia sekali...
Mau ke Kongo?... 


#
Jika yang aku sebutkan ini adalah kegagalan..
bukan berarti ingin meremehkan keberhasilan lain yang telah diterima..
Allah memang tidak memberikan kesempatan-kesempatan ini, tapi Allah menggantinya dengan rencana hebat lain.. dengan rezeki hebat lain...dengan pengalaman spektakuler lain..
Jika dalam periode ini gagal, belum bisa..... tak apa!
Artinya, berusaha lagi di periode berikutnya...




Kamis, 04 September 2014

Keluarga cemara mungkin mengadopsi kisah keluarga kita... (pede di atas rerata)
Di dalam keluarga itu ada 3 anak gadis abah dan anak pertama amatlah manisnya ... adopulo! (^_^)
Anak pertama dan kedua abah selalu membawa dagangan "opak" yang mereka bawa ke sekolah... Sama juga dengan aku dan yoni yang dulu suka jualan di kelas. Aku bahkan sampai "masuk kantor" dan dilarang berjualan lagi...  Waktu itu aku sebal sekali melihat anak guru yang suka mengadu-ngadu.. apalagi dia anak laki-laki. Ku fikir, kita tidak menjadi bodoh dengan membawa jualan ke sekolah. Aku bisa banyak tabungan karena jualan..  Bisa beli apa saja ^_^..  tentu saja ibu tak mengambil 1 sen pun uang yang kami dapat... Yoni berjualan pada sekolah siang, dibawah pohon rindang yang tidak tinggi berteman meja kecil. Yoni waktu itu masih kelas 5 atau 6 SD. Aku kadang menjemput yoni saat sore sepulang sekolah di SMA. Selepas mandi sore, tugas lanjutan menjemput es mambo di 5 warung menanti. 

Ibu menurunkan pada kami "jiwa marketing urang minang" yang di milikinya. Intinya "Kreatif". Kita menciptakan usaha sendiri. Tidak bergantung!

Setelah beberapa lama menjadi "anak rajin" di kampus. Hobi berjualan berubah menjadi hobi belajar, membaca jurnal, dan buku tebal .. (bohhonggg!) (^_^)
agak sungkan (sulit) untuk memulai apa yang sudah diajarkan oleh orang tua. Pada akhirnya, memanglah kata Move On!.... harus sering-sering dilontarkan pada diri sendiri. Setiap pagi, harusnya ada mimpi yang berubah menjadi nyata...

Bahkan cacing saja, menggeliat dalam tanah mencari makanannya
bahkan burung saja, masih berburu bebijian  di alam bebas
Cicak juga, begitu awas dan waspada.. Apppss... tertangkaplah nyamuk yang lengah...
Ask to yourself....Move On!!

Perhaps... you still need more time to rest... 
Perhaps... you must complete prepare
actually, you don't know, what live could bring...
Move on!!...
until your space...your orbit, your top!



About Me

Foto saya
Padang - Bengkulu
Hii, my name is yona//25 yo// Pharmacist// Teacher// Love writing, reading, traveling, and culinary// English learner.

Popular Posts

Categories

TAMU