Selasa, 01 Maret 2011

 Selasa, Maret 01, 2011         No comments

Seperti biasa, aku sangat menikmati perjalanan seorang diri kemanapun. Entah ke pasar, ke pantai, ke perpustakaan, dan kemana-mana (hehehe!). jadi teringat pesan ibu, “ kalau jalan jangan sendiri-sendiri aja, bareng-bareng teman! Nanti diculik…!!!”. Oh…ibu, aku sudah sebesar ini mana mempan dinasihati seperti itu. Aku bukan anak SD yang nurut begitu di kasih permen…
Liburan kali itu berkali-kali bunda (panggilan untuk adik ibu) nelpon supaya aku pulang ke sijunjung (tempat nenek). Saking kesalnya bunda padaku yang tidak juga kesana dalam telepon beliau bertanya sewot, “ Dima kampuang?, anak-anak orang yang kuliah di padang sudah pulang semua.” Aku yang takut langsung menjawab, “ lusa nda…. Insyaallah…!!!”.
Huhhh… tarik nafas. Pengennya pulang ke Bengkulu, tapi waktu libur sedikit. Ya sudahlah!, akhirnya kukemasi barang dan go to kampuang yang sesungguhnya,,,,. Padang-solok, solok-sijunjung, ribet banget kan?. Kenapa tidak langsung padang-sijunjung saja?. Nah, begitulah aku, yang sangat suka ribet dalam segala hal. Niat hati sih ingin melihat-lihat kota solok yang cantik itu…
Waktu di solok habis dan…. Cari mobil ke sinjunjung!!. Didalam mobil aku hanya menemui sang supir dan seorang bocah (walah gayanya…bocah!). Anak laki-laki yang sedang naik daun…(apa lagi tuh?!), masa pubertas maksudnya. Dikatakan anak kecil bukan, dikatakan dewasa tak patut.
“ hai, siapa namanya?.” Sapaku ramah
“ danu kak.” Jawabnya tak kalah ramah
“ dari mana tadi danu?.” Kali ini aku penuh introgasi.
“dari padang panjang kak.”
“sendiri?.”
“ya kak…”
“nggak takut?, ngapain kesana?.”
“nggak lah, kesana mau daftar ulang di SMA kak.”
“ wah hebat ya…emang suka jalan-jalan sendiri?.” Pujiku. Danu mengangguk pasti.
“ sama dong!.”
Kami bercerita dengan begitu lancar. Danu banyak bertanya tentang bagaimana kuliah itu?, bercerita tentang cita-citanya yang ingin kuliah dimesir,sampai bercerita tentang teman-teman disekolah yang bergaya preman dan dia ikut-ikutan.
“danu pernah merokok?.” Tanyaku penuh cemas.
“pernah kak, tapi sekarang tidak lagi.” Jawabnya penuh kekhawatiran.
“ danu jangan pernah merokok lagi ya! kan kasian uang dibakar-bakar begitu. Lebih baik dibelikan makanan atau ditabung untuk kuliah!.” Nasihatku membara (berasa jadi trainer kita orang!).
“ ya kak, memang mulai sekarang danu berniat tidak merokok lagi.” Aku tenang dan tersenyum senang.
“ emang sejak kapan mulai berani merokok?.”
“ sejak kelas 1 SMP kak.”
Gleg-gleg-gleg…. Aku serasa menelan ludah dua puluh galon, weleh-weleh….udah 3 tahun!!!. Anak ingusan sudah sok punya uang banyak. Uang dari ortu kan amanah, kita disuruh membelanjakannya dengan sebaik mungkin….
“ tapi sekarang udah nggak lagi kok kak….” Ujarnya meyakinkan.
“ sejak kapan berhenti?.”
“ sebulan yang lalu….”
Aku serasa ingin menertawakan diri sendiri…. (hahahahha….). ternyata remaja ramah ini perokok hebat. Anak segede ini,, wah-wah…!! Ya sudahlah, toh dia berjanji untuk berhenti, walau aku yakin tidak mungkin akan semudah itu!.”
“kak, danu bertanya boleh?.”
“ boleh dong, kenapa tidak….”
“ kakak kok tadi negur danu duluan.”
“ maksudnya?.”
“ biasanya kalo danu ketemu orang kayak kakak ini mereka pasti pendiam, tidak mau bicara dengan orang baru. Jadi tadi danu kaget kok kakak mau menegur danu.”
Ups…. Jilbabku berkibar-kibar diterpa angin… “orang kayak kakak….” Emang aku orang kayak apa…. (hmmm……).
“ kakak kan bukan mereka, kakak ya kakak dan mereka ya mereka!, kalau kakak mau negur duluan yang lain mau apa?. Yakinlah setiap orang itu berbeda, jadi jangan semua dipukul rata.” Danu mengangguk masygul dan mulai bertanya lagi.
“ seingat danu pelajaran di MTs kemarin, wanita itu kalau berpergian harus ditemani muhrimnya kan kak, nggak boleh sendiri-sendiri, gimana tuh?.”
Nah loh!, kena sekarang!!... aku bingung ingin menjawab apa. Si danu terlampau kritis. “Yuk cepat cari jawaban!” Bisikku pada diri sendiri.
“ sebenarnya sih ia, tapi saudara semuhrim kakak tidak bisa setiap saat diajak bersama. Hmmm…. Gimana ya?, gini aja deh.. kalo menurut kakak, sekarang kan zamannya sudah canggih, orang sudah aman mau berpergian kemana-mana, tidak seperti zaman Rasul yang banyak penjahat… jadi… ya…. selama perjalanan itu dirasa aman ya nggak apa-apa. Namun sungguh sangat lebih baik jika kita berjalan bersama muhrim kita.” Danu terus mengangguk-angguk lemah, entah apa yang ada difikirannya.
Tak terasa kampung danu sudah dekat….
“ Kiri bang!!!.” Ujarnya pada si supir.
“ danu turun disini?. Hati-hati ya!!. tetap semangat dan kita ketemu dimesir!!.” Selorohku.
“ makasih kak, assalamualaikum…”
“ waalaikumussalam….”
Danu pergi, aku tinggal sendiri dan tidak berkata-kata lagi ( daripada dikira gila karena bicara sendiri!). berfikir lama…..
Ya…, sejak saat itu aku jadi takut pergi-pergi sendiri, takut ditanya sama anak kritis seperti danu lagi…
#thanks for Danu, special moment with you is experience for me….#

0 comments:

Posting Komentar

About Me

Foto saya
Padang - Bengkulu
Hii, my name is yona//25 yo// Pharmacist// Teacher// Love writing, reading, traveling, and culinary// English learner.

Popular Posts

Categories

TAMU