Kuhaturkan harum kisah cintamu dalam berbagi
Disilang sengketa dan upatan kejam
Tak jua kau campakkan muka
Menyinari saja ini dunia
dengan ilham bibirmu
Tuhan kita Maha Tahu dan Maha Memiliki, katamu…..
Bahkan cintamu yang seluas itu tak mampu kubalas walau dengan sepercik keringat
Bukan bual ucapan lidahmu
Tapi cinderamata yang mesti di jaga
Aku berpesiar ke negeri ramai
Tapi yang kudapati sepi nan senyap
Aku temui dunia angkuh
Manusianya mudah mencela dan mencaci
Rasul…
Aku yakin
Suatu saat kelak
Ada kehausan yang payah di negeri baru
Saat matahari sepenggal kepala
Saat semua orang butuh syafa’atmu
aku begitu harap
kau gapai tanganku untuk ikut engkau
Rasul….
Aku adalah aku
Yang belajar mengeja kata dengan sempurna
Yang belajar menendang terjangan zaman
Aku teringat lisan muliamu pernah berkata,
“ islam datang dalam keadaan terasing, diakhir masa kelak pergi pula dalam keterasingan. Maka berbahagialah menjadi orang-orang yang asing”
0 comments:
Posting Komentar