Selasa, 17 April 2012

 Selasa, April 17, 2012      ,    No comments


Pada diri sendiri, kuhentakkan kata
Jangan kau salahkan orang lain, atas maksiat-maksiat yang kau lakukan
Karena kerapuhan itu memang berasal dari hatimu

Jangan salahkan orang lain, atas letih yang di rasa
Karena tidak ada yang memaksamu untuk mengerjakannya

Jangan salahkan orang lain, atas kepenatan batinmu
Karena tidak ada seorang pun yang paksa kau memikul beban

Jangan salahkan orang lain, atas kepiluan yang kau rasa sendiri
Karena tidak ada yang memaksamu  untuk memikirkan itu

Pada diri sendiri, ku hentakkan kata
 jangan kau salahkan orang lain, tika hartamu habis terkuras di jalan ini
Tak ingatkah kau?
Tika Umar di tanya, berapa investasi harta yang di berikannya untuk jalan ini
“ Setengah dari Hartaku Ya.. Rasulullah” tegasnya mantap
Atau lebih menggetarkan lagi
Abu Bakr as siddiq
“ seluruhnya Ya Rasulullah...”
“ lantas apa yang kau tinggalkan untuk keluargamu?.” Tanya Rasulullah
“ Allah dan Rasulnya cukup untuk mereka..”
Jawaban yang menendang jiwa-jiwa  pelit

Maka jiwaku ikutlah pula tertendang
Atas kepelitan bersedekah
Padahal sedekah itulah yang kembali padaku
Sedang apa-apa yang kumakan habis jadi kotoran

Malulah benar pada mereka
Yang mengawali jalan ini dengan bersungguh-sungguh
Sedang kami mengakhirinya dengan kepura-puraan

Malulah benar pada mereka
Yang mengawali jalan ini dengan kepahitan dan kepiluan
Sedang kami mengakhirinya dalam terlena pada dunia

Malulah benar pada mereka
Yang mengawali jalan ini, dengan sembunyi-sembunyi mengatur strategi
Sedang kami mengakhirinya, merusak terang-terangan

Malulah benar pada mereka
Apa kau tidak malu?
Jika aku
Ia.....



0 comments:

Posting Komentar

About Me

Foto saya
Padang - Bengkulu
Hii, my name is yona//25 yo// Pharmacist// Teacher// Love writing, reading, traveling, and culinary// English learner.

Popular Posts

Categories

TAMU