Hay sanak..
tengok lah ujung jalan itu!buntu kah
atau berkelok....?
***
Sudah Tuhan titipkan
dan Sudah Tuhan Tetapkan
apa-apanya
bagaimana-bagaimananya
alur hidup ini..
Saat aku berfikir tentang cita-cita atau harapan, selalu saja ku tanya ulang pada diriku sendiri..
"apa mampu?.." " apa pantas?"... "apa mudah?.." "atau sulit..?"..
bagiku...
karena ketidakmampuankulah,aku punya Tuhan...
energiku sedikit, lebih kecil dari energi lampu minyak...
Senin, 31 Maret 2014
Minggu, 30 Maret 2014
Minggu, Maret 30, 2014
Yona Harianti Putri
Catatan Harian
No comments
Menjelajahlah...
kau akan dapatkan kerabat baru..
mengantikan kerabatmu yang dulu..
tersohor sekali kalimat Imam Ghozali di atas...
Begitupun di sini.. banyak hal baru yang aku dapatkan. Aku semakin yakin bahwa orang baik itu masih banyak mengitari kita...
Kota surabaya ini sangat cantik dan elegan..
tapi, aku tetap rindu kota kecil di tengah pulau sumatera sana..
Minggu...
Minggu, Maret 30, 2014
Yona Harianti Putri
Catatan Harian, Ceplas-ceplos
No comments

Minggu ini aku tidak pergi kemana pun..
Seharusnya ada rangkaian agenda yang harus ku ikuti,
tapi pagi ini asam lambungku naik drastis dan rasanya nyeri sekali..
Aku ingin dirumah saja
Menghabiskan long weekend dengan berdiam diri, masa
hari minggu harus di habiskan untuk yang lain juga .. ini adalah hari minggu milikku sendiri.. ^_^
tak mau di bagi dengan...
Sabtu, 22 Maret 2014
Sabtu, Maret 22, 2014
Yona Harianti Putri
Catatan Harian
1 comment
Aku berjalan sendiri di lorong kala itu, saat seorang perempuan kecil berusia 3 tahunan menghadang langkahku dengan melebarkan kedua sisi tangannya.
aku tahu, anak-anak disini takut pada orang-orang berbaju putih sekalipun bukan dokter..
tapi, berbeda dengan anak ini..
"duh, jangan di hadap jalannya nak, dokternya mau lewat.." entah itu siapa yang bicara.. yang pasti aku menjawab sendiri dalam hati.. " aku bukan dokter..bukan, bukan dokter!!"
"...
Senin, 10 Maret 2014
Senin, Maret 10, 2014
Yona Harianti Putri
Ceplas-ceplos, puisi
No comments
Bawa aku ke negeri hening
tempat tiada satupun suara terdengar
saat semua mengunci mulut
diam...
kita pesta diam...
Mengapa mereka tak suka mendengar tawa?
saat kau benar-benar ingin tertawa..
Mengapa mereka suka pilih kasih
ada yang tak terpilih
ada yang tak terkasih
ada yang tersisih
ada yang menyisih
ada yang pergi
menyendiri
dan itu lebih baik
Kita manusia yang belajar
mempelajari sifat alamiah kita
egois, ingin menang...
Langganan:
Postingan (Atom)