Senin, 03 November 2014

 Senin, November 03, 2014         No comments

Ia adalah perhiasan, Seperti inikah?


Ia adalah tonggak
Ia adalah tiang negara... Berat nian ia menanggung beban.

Ia adalah pengasuh, ia adalah pengajar, ia juga  pelayan.
Ia adalah pendorong, ia yang menyuarakan yel-yel,  ia bekerja di belakang layar...

Ia di tuntut untuk melunakkan suara, sedang mereka tahu betapa gemar ia tertawa lebar.
Ia di tuntut untuk tidak terlalu perasa, sedang mereka tahu bahwa sifat alamiahnya “kurang akal”

Ia di tuntut untuk tidak gampang menangis, sedang mereka tahu bahwa dialah yang merasakan sakit terberat di muka bumi, melahirkan anak manusia.
Ia di tuntut untuk patuh penurut, sedang mereka tahu bahwa ia paling mudah tergoda oleh kelap-kelip dunia, ia menyukai permata, emas, dan pernak-pernik. Ia hobi mengoleksi baju, sepatu, dan tas baru.
Ia di tuntut untuk sabar, sedang was-was adalah perangai aslinya.

Sehingga menjadi ia, seperti yang mereka inginkan itu, sangatlah tidak mudah!.
Sabar itu ada akibat terlatih, di uji lagi, terus, dan sering

Maka, betapa menawan kisah wanita itu. 
Mansa, Istri Nabi Ayub (a.s). Belajarlah kami kesabaran darinya. Sakit yang dialami Nabi Ayub, bukan kepalang lama durasinya. Penyakit bisul yang mendera dalam hitungan seratus tahun!. Hewan gembalaan yang habis,  harta habis,  menjadi sangat miskin.  Mansa, akhirnya menjadi pelayan di rumah orang, padahal sebelumnya ia adalah seorang istri dari suami yang terpandang. Tiada ia jijik dengan penyakit suaminya, tiada pula ia berniat meninggalkan suaminya karena  miskin. 

Wanita yang merawat tentulah sangat baik

Zainab binti jahsy. Belajarlah kami kedermawanan darinya. “ Si tangan panjang” ini, karena perintah Allah dan Rasulullah, Ia menikah dengan Zaid bin Haritsah. Karena Allah dan RasulNya pula, mereka akhirnya bercerai. Bercerai adalah jalan hidup yang sulit, sangat tidak gampang.  Akhirnya, Allah menikahkan Zainab dengan Rasulullah Muhammad SAW sebagai asbabun nuzul (sebab musabab) diperbolehkannya menikahi janda dari anak angkat.

Wanita yang dermawan memanglah hebat

Maryam, Ibunda Isa (a.s). Orang menfitnah, mencaci maki, mengolok-olok. Bagaimana  tidak merasa iba hati wanita sesuci ibunda Maryam. Susah payah menjaga kehormatan, kesucian, taat dan patuh pada perintah Tuhan. Tapi, ujian tetaplah ujian. Tertatih bercampur sedih saat mengandung. Payah dan sakit yang dirasakan sendiri saat melahirkan. Ia adalah salah satu wanita terbaik milik bumi. Namanya terukir indah dalam surah Maryam di Al Qur’an.

Wanita yang menjaga diri,  istimewa memang.

Ya...
menjadi ia, seperti yang mereka inginkan itu, sangatlah tidak mudah!.
Sabar itu ada akibat terlatih, di uji lagi, terus, dan sering!
Akan ada yang kuat, akan ada yang menyerah...
Tapi, semoga kami diberikan kesempatan untuk terus belajar dan tidak berputus asa terhadap Rahmat Tuhan.

0 comments:

Posting Komentar

About Me

Foto saya
Padang - Bengkulu
Hii, my name is yona//25 yo// Pharmacist// Teacher// Love writing, reading, traveling, and culinary// English learner.

Popular Posts

Categories

TAMU