Kamis, 12 Mei 2011

 Kamis, Mei 12, 2011      3 comments


Ku ingat kau
Di temaram malam
Sendu rumah kita
Reotnya tiada suara

Bulan sabit tersenyum indah
Ku ingat bagai senyummu
Merah muda

Sampai gundah gulana
Memercik api
Panas…
Menembus kulit ariku

Bagai Guntur dunia
Terakhir ku suap kau
Dengan santapan yang ku hidang sendiri
Setengah jam sesudahnya
Kita tak jumpa lagi

Jika kita bersua nanti
Bulan sabit merah muda
Kan kutunjukkan padamu
Matahari merah darah

Jika kita bersua nanti
Bulan sabit merah muda
Kan ku beri tahu sebutir rasa
Yang belum mampu kuungkap
Saat kita bersama…

Jika kita bersua nanti
Bulan sabit merah muda
Ku harap kau berubah orbit
Menjadi purnama sempurna
Lebih indah….


(ada sesuatu lagi di memori, masa lalu, terlampau jauh...sudah pergi..!!) 

*Ayek… senantiasa teringat umi, itu pasti!. Berkali-kali beliau bercerita tentang masa muda, saat menikah di zaman perang, dan umi ikut pangkul senjata.
Dan umi, dialah Si Bulan Sabit Merah Muda.

3 komentar:

  1. wahhh......BULAN sabit merah muda....sekalian aj bulan sabit pink..heeee

    BalasHapus
  2. wah mas/mbak anonim... filosofi kata pink dan merah muda itu berbeda...
    akan tidak bergaram alias hambar rasa tulisan diatas jika judulnya Bulan Sabit Pink...
    wallahualam...

    oh ya... jika berkunjung kembali, komentarnya disertai data diri ya... agar bisa balik silaturrahim.
    wassalam...

    BalasHapus
  3. oh ya... lupa mas/mbak anonim. sebelum anda membaca tulisan BULAN SABIT MERAH MUDA sebaiknya anda membaca tulisan UMI SUDAH PERGI terlebih dahulu...
    Biar NYAMBUNG.... syukron..... terima kasih!!!

    BalasHapus

About Me

Foto saya
Padang - Bengkulu
Hii, my name is yona//25 yo// Pharmacist// Teacher// Love writing, reading, traveling, and culinary// English learner.

Popular Posts

Categories

TAMU