Minggu, 23 Desember 2012

 Minggu, Desember 23, 2012         No comments


Baiklah kuceritakan padamu
Tentang apa yang kubaca hari ini
Sebenarnya hatiku sering sekali bingung. Atas ketetapan hati yang acap naik setingkat, lantas turun dua tingkat… Satu masa semangat menggebu, tapi lemah tak berdaya di dua masa berikutnya…
Terkadang juga bertanya pada diri sendiri… sebesar apa pekerjaan yang tuntas hari ini. Adakah pekerjaan lain yang akan menanti di hadapan, seberapa besarkah ia?...
Aku benar-benar ingin berkaca. Pada mereka yang berjuang tidak setengah-setengah, pada usaha mereka yang tidak seadanya, pada keazaman mereka yang pasti… Meski akhirnya mereka mati, namun langkahnya menembus langit…  Penduduk langit mencatat dalam sejarahnya sendiri… Si Fulan di berkahi Allah, lantas penduduk langitpun turut memberkahinya.
#1
Ketika perang uhud, serangan terkonsentrasi pada Rasulullah SAW, Abu Thalhah melindungi beliau menggunakan tameng. Semua mengetahui, Abu Thalhah seorang pemanah ulung. Rasulullah mengawasi dengan seksama dan melihat ke arah musuh, ketika itu Abu Thalhah berkata,” Demi Ayah dan Ibuku, engkau (Rasulullah) tidak perlu mengawasi seperti itu karena takut terkena anak panah mereka. Leherku akan melindungi leher engkau.”
#2
Pada saat Rasulullah Hijrah bersama Abu Bakar, keluar dari kejaran kaum Quraisy. Mereka  (Rasulullah dan Abu Bakar) bersembunyi di gua Tsaur. Ketika sampai di mulut gua. Abu Bakar berkata,”Demi Allah, janganlah engkau masuk ke dalamnya sebelum aku  masuk terlebih dahulu. Jika didalam ada sesuatu yang tidak beres, biarlah aku yang terkena, asal TIDAK mengenai Engkau.”
Setelah mengambil tempat di dalam gua, Rasulullah merebahkan kepala di pangkuan Abu Bakar dan tertidur. Tiba-tiba ada binatang yang menyengat abu bakar. Abu bakar tetap bertahan untuk tidak bergerak karena takut mengganggu tidur Rasulullah. Saat menahan rasa sakit itu, air mata Abu Bakar menetes di wajah Rasulullah. “ ada apa wahai Abu bakar?.” Tanya Rasulullah. “ Demi ayah dan ibuku menjadi jaminanmu, aku digigit binatang.”
Rasulullah SAW meludahi bagian yang digigit sehingga hilang rasa sakitnya.
#3
Jabir menuturkan “ Rasulullah mengutus kami tiga ratus pengendara dibawah pimpinan  Abu Ubaidah Al Jarrah untuk mengintai kafilah dagang Quraisy. Karena kami kehabisan bekal dan kelaparan, maka kami memakan dedaunan. Karena itu pasukan kami disebut dengan Al Khabthu (daun as salam). Lalu kami menyembelih tiga ekor hewan tunggangan kami. Setelah habis, menyembelih tiga ekor lagi, begitu seterusnya hingga Abu Ubaidah menghentikannya. Di pinggir pantai kami mendapatkan ikan sejenis ikan paus, kami dapat memakannya selama setengah bulan hingga kami kenyang dan kondisi fisik menjadi fit kembali. Abu ubaidah membawa tulang ikan itu dan menaikannya diatas onta paling tinggi dan menyuruh seseorang diantara kami yang paling tinggi perawakannya untuk berjalan disamping onta. Dengan begitu kami menjadikan sisa-sisa dagingnya sebagai bekal perjalanan kami. Setiba di Madinah kami  menceritakan semua kejadian ini kepada Rasulullah SAW. Beliau bersabda,” Itu adalan rezeki yang diberikan Allah kepada kalian. Apakah masih ada sisa daging yang bisa kalian berikan kepada kami?.” Maka kami menyerahkannya kepada beliau. (peristiwa ini terjadi sebelum perjanjian hudaibiyah)
#
Aku benar-benar ingin berkaca. Pada mereka yang berjuang tidak setengah-setengah, pada usaha mereka yang tidak seadanya, pada keazaman mereka yang pasti… Meski akhirnya mereka mati, namun langkahnya menembus langit…  Penduduk langit mencatat dalam sejarahnya sendiri… Si Fulan di berkahi Allah, lantas penduduk langitpun turut memberkahinya.
Wallahu’alam bissawab
(YHP/231212)
Sumber: Siroh Nabawiyah

0 comments:

Posting Komentar

About Me

Foto saya
Padang - Bengkulu
Hii, my name is yona//25 yo// Pharmacist// Teacher// Love writing, reading, traveling, and culinary// English learner.

Popular Posts

Categories

TAMU