Sabtu, 20 September 2014

 Sabtu, September 20, 2014         No comments
Yahh... aku menyebutnya jalan hidup. Aku menyebutnya prinsip. Aku ingin membelanya sekuat tenaga.
Setelah sekian lama berjalan di panas getirnya hidup. Kadang petir dan kilat pula memperlihatkan diri. Benar kata orang tua dulu, garam kehidupan ini tak selamanya membuat makanan kita menjadi lezat. Kalau keasinan, hilang sudah selera makan.

Aku yakin sekali, tak ada manusia yang hidupnya benar-benar bahagia di dunia ini. Seperti air laut, semakin di minum semakin menjadi haus. Begitu juga dunia, semakin di cari semakin kita merasa kurang. Kita mau lagi, harus tambah lagi, minta lagi yang lebih banyak. Memang benar-benar orang yang ikhlas dan berhati lapanglah yang merasa cukup atas pemberian Tuhan. Mereka bersyukur, mereka tunduk, mereka sungguh berjiwa besar. Mencontoh mereka bukan alang kepalang sukarnya. Belajar berhati lapang, sementara banyak godaan yang menuntut kita untuk ego dan marah. Ingin belajar ikhlas sementara attitude manusia menjadikan kita kecewa.

Memanglah, diri kita hanya kita sendiri yang bisa menilainya. Orang diluar sana cuma tahu sekelumit, seujung kuku mungkin. Mereka bisa salah menilai, mereka bisa tak tepat menimbang. Bodohnya, perilaku kita selalu melulu tergantung pada penilaian orang-orang. Kita berfikir jauh tentang anggapan orang. Ya.. kita terlalu lemah untuk teguh pada pendirian. Bahkan untuk memakai baju pagi ini, kita tanya pada orang "Bagusnya pakai baju apa?.." 

Lantas, tentang kebaikan yang ingin kita kembalikan kegemilangannya... Kita.. ya kita ini, apakah bisa?.. apakah mampu?. Karena kebaikan-kebaikan yang kita usahakan bisa saja berbalas tuba, berbalas racun yang mematikan.. rasanya nyeri.  Apakah mampu kita membalas hinaan orang dengan kata-kata baik lagi manis?. Apa kuat kita seperti pohon mangga, membalas batu yang di lempar dengan mangga yang manis lagi ranum?. 

Mempersiapkan diri.. kita hanya bisa mengusahakan itu. Mempersiapkan diri dari sekarang untuk belajar lapang dada, ikhlas, dan tenang. Tak usah grasak grusuk dan tergesa-gesa. Hari ini mungkin ada kerikil kecil yang membuat kehidupan kita terasa pahit. Tapi rasa pahit itu mestilah kita telan.. hingga nanti,  bila ada rasa SANGAT PAHIT SEKALI yang datang dalam kehidupan kita.. setidaknya sudah tak terlalu kaget. sudah biasa menelan yang pahit-pahit.

Aku mengajak diriku sendiri, kadang memaksanya, untuk bersahabat dengan tanah....
Agar keningku bisa menempel di permukaannya..
Supaya aku selalu tersadar atas banyaknya kelemahanku dalam mengusahakan kebaikan.
Serta jutaan keterbatasan yang membuat niatku berubah..


#
Aku mendengar ia bercerita, "aku meminta pada Tuhan, agar Dia menggunakan diriku untuk AgamaNya"
Aku ingin belajar menirumu...
dari jauh,
walaupun kita belum pernah bertemu, bahkan mungkin tak akan pernah.


0 comments:

Posting Komentar

About Me

Foto saya
Padang - Bengkulu
Hii, my name is yona//25 yo// Pharmacist// Teacher// Love writing, reading, traveling, and culinary// English learner.

Popular Posts

Categories

TAMU