Selasa, 30 Juni 2015

 Selasa, Juni 30, 2015         No comments
Ramadhan Ke 13

Saat kita buka mata di pagi hari, kita melihat benda  yang biasa ada, kita memandang orang yang biasa kita temui, kita menemukan keadaan yang biasa, yang hampir sama dari hari ke hari, sehingga....
Sehingga kita menganggap dia atau benda itu sepele.

Kemudian aku menilai diri sendiri,  ketika aku akan pindah ke kota lain.. aku katakan pada dinding kamar, “kau tidak akan melihat wajahku menghadap padamu lagi malam besok juga malam-malam setelahnya.” Apa-apaan ini?.. itu hanya dinding!. Lalu aku menerawangi langit-langit dan... “langitku akan berbeda lagi nanti.”

Setiap orang yang datang akan pergi. Tapi, apa yang membuat orang yang pergi itu istimewa?.

Pernah suatu ketika, di perjalanan mendaki bukit, rasanya letih dan membosankan sekali. Aku diam saja, hanya berjalan paling belakangan dan sangat lambat. Seseorang petani mengambil ranting yang lumayan kuat. “Pegang ujung kayu ini!.” Katanya.

Aku berfikir lama, untuk apa aku pegang kayu itu, tapi aku menurut saja. Aku baru sadar apa yang petani itu lakukan. Ia menarik ujung kayu bagiannya, dengannya  aku bisa berjalan tanpa tenaga untuk mendaki bukit terjal itu hingga tujuan. “Apa tidak capek?..” tanyaku. “Bahkan aku bisa mendaki bukit ini sambil berlari tanpa merasa letih. Aku sudah biasa!.” Jawabnya.

Petani itu pernah mengatakan, “aku ini orang bodoh yang tidak bersekolah..” sangat merendah. Dia sebenarnya bersekolah, tapi hanya sampai SMP kelas 1.  Tentu aku tak akan kehilangan kata, “aku ini orang bersekolah yang masih juga bodoh.” sayangnya cuma berani  bicara dalam hati.  

Dari semua pengalaman bertemu orang, aku jarang menemukan “jiwa petani” ini pada (kami-kami) yang (konon) mengenyam pendidikan.  Jarang bukan tidak ada, tapi langka. Jiwa yang memiliki insting tinggi dan penuh penghargaan.  Sensitif dan inisitif terhadap lingkungan, Yaa... aku dapatkan dari petani itu, bukan dari kehidupan sekolahan yang membuat kita bergelar panjang.  Mengapa seperti itu?..

Wanita sepele pada alis matanya, lalu alis mata itu mereka cukur dan mereka ganti dengan guratan pensil.. Hahahaa...
Di sebuah bandara internasional tidak ada yang menyapa hangat tukang bersih toilet, padahal tanpa mereka  pengunjung bandara akan tutup hidung dan mulut mereka bersumpah serapah.

Ahh... sudahlah..
Jika ia ada di depan matamu kau sibuk mengacuhkan..
Jika ia pergi menghilang, kau sibuk mencari, kemana..? kemana ia..? aku merindukannya!.

Kadang aku ingin menjadi petani saja.. petani tak pernah menyepelekan cacing, karena cacing adalah hidup mereka.

Setiap orang yang datang akan pergi. Tapi, apa yang membuat orang yang pergi itu istimewa?.
jika ia pergi, lalu meninggalkan sesuatu yang sangat ingin kita tiru...
menurutku, ia sudah menjadi orang yang istimewa..

0 comments:

Posting Komentar

About Me

Foto saya
Padang - Bengkulu
Hii, my name is yona//25 yo// Pharmacist// Teacher// Love writing, reading, traveling, and culinary// English learner.

Popular Posts

Categories

TAMU