Rabu, 24 Juni 2015

 Rabu, Juni 24, 2015         No comments
Ramadhan ke 7.
Waktu kecil, aku sering sakit. Aku pinta pada Tuhan, “Ya Allah jangan beri hamba sakit lagi, hamba berjanji akan rajin shalat, hamba tidak akan meninggalkan shalat, hamba janji... tapi jangan sakit lagi”

Setelah rotasi bumi berputar sangat cepat, kalau aku merasa enggan untuk melaksanakan shalat, aku ingat doa yang aku ucapkan waktu berumur 11 atau 12 tahun itu. “Hamba tidak akan meninggalkan shalat, Hamba janji...”

Shalat adalah suatu ibadah yang penting bagi umat muslim seperti aku. Ia adalah pokok agama. Ia adalah tiang tempat seluruh jiwa spiritual bergantung. Shalat adalah sarana mengadu, sarana meminta, sarana berbicara dengan Sang Pemilik Segala Sesuatu.

Pertanyaanku pada diriku sendiri kini adalah..
Setelah sebegitu lama aku menjalankan ibadah shalat, apa ada yang berubah?..
Aku selalu shalat, tapi aku tetap akan sakit ketika jadwal sakit itu tiba. Terlalu banyak “pantangan” yang harus aku hindari. Sama saja sebenarnya!.

“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang yang sabar.” (QS. Al Baqarah 153)

“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang –orang yang khusyuk.” (QS. Albaqarah 45)

Baru-baru ini aku baru membuka mata,  bahwa  Al Quran selalu menyandingkan kata sabar dengan shalat. Menurut pemahamanku yang bukan ahli, ayat ini menjelaskan bahwasanya jika kita ingin mendapatkan pertolongan, kita haruslah bersabar dahulu atas ketetapan  baik buruk lalu sempurnakan ia dengan menegakkan shalat secara khusyuk dan sungguh-sungguh.

Lalu, bagaimana dengan kesabaran yang aku miliki?..
Hohoo...  sabar adalah kalimat yang mudah diucapkan saja.. kalau untuk dilakukan susssaahhh sekali!
Kalau aku mau marah, ya aku marah.. wong dia yang salah kok!.
Kalau dia yang salah, ngapain aku yang minta maaf...
Walaupun aku salah, dia kan lebih kecil!, kenapa harus minta maaf padanya..

Layaknya, kita bukanlah orang yang sabar, kita hanya sedang belajar sabar. Karena banyak ujian kesabaran ekstrim yang  harus kita hadapi. Aku juga tertanya-tanya pada diri sendiri, Seberapa level kesabaran yang aku miliki... jangan-jangan, Nothing!

Sabar, kita belajar menemukan celahnya .
Shalat, kita belajar menemukan khusyuknya...
Jika ujian kita tidak kunjung reda...
Mungkin hal itu yang membuat Tuhan Ridho... Apa salahnya?

Aku ingat ketika kecil dulu, saat sakit aku akan dapat obat esok hari atau paling cepat sore harinya karena harus ke dokter. Sekarang tidak sesulit itu lagi mendapatkan obat. Bahkan sering aku "shortcut" dokternya.. ^_^ 
Dan itu pertolonganNya juga, kan?

Dirimu bersabarlah, Hatimu juga, nanti ia akan semakin cantik!. Kau tahu, dunia belum selesai mendengarmu bercerita.

0 comments:

Posting Komentar

About Me

Foto saya
Padang - Bengkulu
Hii, my name is yona//25 yo// Pharmacist// Teacher// Love writing, reading, traveling, and culinary// English learner.

Popular Posts

Categories

TAMU