Lege Artis (1)

Saat ini, saya sedang belajar menjadi seorang ward pharmasist salah satu RSU Daerah terbesar di Indonesia. Mempunyai 1600 tempat tidur, rumah sakit yang luasnya setara dengan 1 kecamatan. Kesenangan saya pada dunia farmakologi dan farmasi klinis menunjukkan pada saya jalan ke sini..
Tapi, apa yang terjadi?
setelah 1 bulan saya menjalani orientasi, matrikulasi, dan mengambil kasus di IRNA Bedah untuk minggu pertama..
Ini ternyata berat guys!, Energi yang harus di keluarkan, saya rasa tidaklah setara dengan energi yang saya alokasikan untuk tubuh.. ^_^,  belum lagi 2/3 malam harus di korbankan untuk membuat laporan.., dan paginya, boro-boro makan pagi! saya harus melangkah seperti atlet jalan cepat untuk mencapai sebuah titik bernama ruang diskusi.

Tapi, tentu saja..
saya tidak akan melewatkan waktu untuk tidak menulis di blog ini.. ^_^

Saya dapat pasien dengan diagnosa icterus obstruction with common bile duct stone, komplikasi kolangitis. Terdapat penyumbatan di saluran empedu karena adanya batu CBD, dan saluran itu sudah terinfeksi oleh kuman.
setelah saya bertemu dengan apoteker pembimbing, pembimbing saya bilang..
"yahhh, pasiennya udah lebih sebulan ya disini, obatnya 22 buah... Waahh maaf ya, saya kasih kamu kasus yang sulit., tapi ini sangat menarik sekali, udah ada 3 batu di saluran empedu."
Saya hanya tersenyum seraya ceplos.. "iya buk, sedap banget.."
Sesampai saya di kos, pengen teriak, pengen tinju batu bata, pengen makan ice cream, pengen jalan-jalan ke pasar .. ^_^
Obat yang lebih dari 20 buah  harus saya analisis, harus saya kunyah dalam semalam,, hanya semalam rek!, belum lagi, saya harus hubungkan indikasi dengan terapi..
saya harus hitung dosis obat yang tepatnya menurut literatur update atau guideline internasional..
saya harus baca dalam semalam..
untuk membuat sebuah kesimpulan,
apakah dokter ini pinter..
 ^_^ maksud saya.. sudah tepat pilihan obatnya, dosis regimennya, dan waktu pemberiannya..

Keesokan harinya...
tibalah waktu pemilihan kasus utama...
dag..dig..dug
semua orang takut kasusnya bakal terpilih..
langsung saja ya, kasus saya tidak terpilih karena TERLALU complicated (kata pembimbing)
kasus yang di pilih adalah

Peritonitis Generalisata

komplikasi

Severe Septic

plus 

Hipoalbumunemia

plus 

Acute renal Injury..

Ada kebocoran di usus pasien, tidak bisa BAB... kebayang kan?.. ususmu bocor, kotorannya keluar dari usus...
Dokter harus segera operasi...
pasiennya datang jam 8 malam, dokter langsung operasi cito dari jam 2 sampai 5 pagi...
Disini saya langsung terharu sama dokternya, melihat perjuangan dokter melakukan operasi pagi-pagi buta, lamanya 3 jam, berdiri (pasti capek dan mengantuk)... Good job, dok!
Nah, dalam keterpanaan saya pada dokter2 hebat tersebut, saya di daulat oleh kelompok menentukan ketepatan terapi Albumin  pasien..
Dan, demi albumin itu, saya tidur jam 2 pagi...
ketika paginya sampai di rumah sakit saya di tanya
"kak yona, matanya kok jadi kecil?..."

Tapi saya puas..
saya sangat puas...
Jika saya mendapatkan kunci dari pertanyaan-pertanyaan yang harus saya jawab.
entah itu benar atau salah..
saya tahu,
jadi dokter itu berat
jadi perawat juga
jadi pilot berat
jadi apoteker apalagi..
yang gak berat itu cuma jadi pengangguran... ^_^

Dan karena Albumin..
saya belajar banyak hal...
banyak sekali..
Lege artis... ya,  lege artis..
karena dunia ini penuh dengan seni
maka, hiasi kerjamu dengan senimu sendiri..

 Peliknya Diskusi Kasus Di Ruang Diskusi, Lihat wajah mereka kan?!#(yona pict)

 Dan tidak cukup sampai disitu, kasus dibawa pulang dan diselesaikan hari itu juga... Bekerja sampai malam#(yona pict)

 Sesaat setelah bedah kasus dan 3 pembimbing PUAS, aplause untuk kelompok 4... lelah hilang seketika..

#

Thanks All...

My Imunomodulator, untuk kantuk, lelah, lapar, pusing, dan tentu saja

tawa kita yang semarak minggu ini..

Minggu depan, bersiaplah!

di gerbang Interna.