Sabtu, 08 Januari 2011

 Sabtu, Januari 08, 2011         No comments
“Buah hatiku…..” katamu. Kau selami setiap keengganan-keengganan yang merayu, merontokkan persendian dan menyumbat pembuluh. Kau genggam cinta di kepalan tangan mungil saat kuadukan keperihan luka jatuh dari pohon jambu. Kugigau dalam malam-malam temaram. Kutangis dalam ketakutan gelap atau hantu.
“ Buah hatiku….” Katamu. Menjelmakan mahligai peradaban yang sempurna. Memancarkan siluet jingga menembus ulu hati. Memahat nuansa darah daging.
“ Buah hatiku…” katamu…..
Tahukah kalian?, bermanja-manja di atas pangku ibuku jauh lebih mengasyikkan dibanding berpelesir ke pelosok negri. Bercengkrama dalam derai tawanya lebih memabukkan dibanding jatuh cinta merah jambu…
Dulu, pada masanya…. Wanitaku itu berparas ayu dan berkemauan teguh. Mencakar langit cengkramannya agar dunia percaya. Tak takut pergolakan yang melayukan hati. Dan itu juga yang dia ajarkan padaku…
Dulu pada masanya… wanitaku itu menyemai kemuliaan hanya pada sosok yang dihadiahkan Tuhan padanya. Melontarkan ujar “ Aku milik suamiku..!” dan itu juga yang dia ajarkan padaku…
Dulu pada masanya… wanitaku itu belajar memanjat tebing cita dengan tangannya sendiri, merangkai angan satu-satu, mengikat temali harapan, mengisyaratkan ruhul istijabah dalam sendu, menebas pusara ragu, kini… ia lambaikan tangannya agar aku ikut dia…
Wanitaku itu bernama IBU…. Yang mengecup pipiku pertama kali, yang menghapus air mataku paling dahulu, yang mengusap rambutku sebelum siapapun, yang menangisiku di saat yang lain mengabaikan, yang mendoakanku disaat yang lain melupakan, yang membahagiakanku disaat yang lain menertawakan, yang menggenggam tanganku disaat yang lain menyampakkan.
Wanita itu bernama IBU… Yang menitipkan cinta diselaput doa, yang menaburkan sayang dalam aroma masakan, yang menitiskan kasih dalam runutan peristiwa.
Tahukah kalian, ibuku itu lebih patriot dari pahlawan manapun di negri ini. Nadinya adalah pedangku, darahnya itu peluruku, desah nafasnya semangatku, ucapannya nyawaku, doanya penyelamatku.

Oleh: Yona harianti putri “Buat wanitaku yang telah sempurna mengajariku tentang hidup….”

0 comments:

Posting Komentar

About Me

Foto saya
Padang - Bengkulu
Hii, my name is yona//25 yo// Pharmacist// Teacher// Love writing, reading, traveling, and culinary// English learner.

Popular Posts

Categories

Blog Archive

TAMU